BALIKPAPAN – Puluhan ribu calon penumpang Kapal Motor milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero memadati Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Mereka adalah pemudik lebaran ini yang bakal pergi ke sejumlah daerah. Dari mereka, ada yang sudah mendapat tiket dan ada pula yang belum.
Dari data petugas di Posko Pelabuhan Semayang, calon penumpang yang memadati pelabuhan hingga Selasa (14/7/2015) telah mencapai angka 31.197 jiwa. Jumlahnya meningkat dari tahun sebelumnya dengan hari yang sama yakni sebesar 24.053 penumpang.
“Bisa dilihat perbandingannya dari tahun lalu naik sekitar 6.000 penumpang,” ucap Dedy seorang petugas di posko Pelabuhan Semayang.
Naiknya jumlah penumpang berimbas pada jumlah orang yang ada di Pelabuhan Semayang Balikpapan. Bahkan beberapa tenda yang sebelumnya tidak ada, kini mulai dipasang di depan Posko Pelabuhan Semayang. Tenda tersebut digunakan untuk menampung penumpang yang menunggu di Pelabuhan Semayang. “Ada dua tenda yang disediakan oleh pihak Pelindo,” ucap Dedy.
Membludaknya penumpang yang menunggu di pelabuhan tersebut, membuat banyak penumpang harus berdesak-desakan dan dulu-mendahului mendapatkan tempat mereka beristirahat. “Cari tempatnya dulu-duluan. Kalau sudah dapat, jangan ditinggal, nanti diambil orang tempatnya,” ucap Wil Jubari, penumpang asal Sangkulirang yang menuju Pare-pare tersebut.
Bahkan, akibat harus menunggu kapal berangkat, banyak pula penumpang yang harus rela tidur di depan Pelabuhan Semayang tersebut. “Saya datang kemarin sore dari Sangkulirang. Mau ke Makassar, tak dapat tiket. Jadi ambil jurusan Pare-pare, berangkat besok. Nanti ke Makassar pakai travel lagi. Jadi malam ini tidur di pelabuhan lagi,” ucap La Isa, pekerja sawit di Sangkulirang.
Sementara itu, Mardiantoro, agen resmi tiket di Pelabuhan Semayang Balikpapan menyatakan 90 % tiket kapal sudah terjual. “Jika masnya mau beli tiket sekarang, saya sudah tak bisa menyediakan sekarang. 90 % sudah terjual. Ini dialami oleh semua agen resmi di sini,” katanya.
Adapun rute yang paling banyak diambil penumpang adalah Surabaya, Makassar, Pare-pare, Bau-bau, dan Maumere. Kurangnya stok tiket itulah yang membuat banyak calon penumpang terpaksa menunggu di pelabuhan untuk mendapatkan tiket kapal.
“Ada sekitar 10 sampai 15 persen yang tercecer. Maksudnya tercecer adalah mereka berangkat tak sesuai yang mereka inginkan. Tergantung jadwal ketersediaan tiket yang mereka dapat. Makanya banyak penumpang yang tinggal di Pelabuhan,” ujar Mardiantoro. [] TBK