JAKARTA — Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung kondisi para siswa SMA Negeri 72 Jakarta yang menjadi korban ledakan di lingkungan sekolah mereka. Kunjungan dilakukan di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Sabtu (08/11/2025), di mana sejumlah korban masih menjalani perawatan medis intensif.
Kapolri tiba di rumah sakit sekitar pukul 12.41 WIB, didampingi Kabareskrim Polri Komjen Syahar Diantono dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri. Sebelum masuk ke ruang perawatan, rombongan kepolisian sempat berhenti sejenak di area posko SMA 72 untuk melihat daftar nama para korban yang terpampang di papan informasi.
Kunjungan ini merupakan bentuk perhatian Polri terhadap para siswa yang menjadi korban dalam peristiwa tragis tersebut. “Kami ingin memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan terbaik dan penyelidikan berjalan cepat untuk mengungkap penyebab pasti ledakan,” ujar Listyo Sigit di sela-sela kunjungannya.
Peristiwa ledakan yang terjadi pada Jumat siang (07/11/2025) itu mengguncang kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ledakan terjadi saat para siswa tengah melaksanakan Salat Jumat di lingkungan sekolah. Akibat kejadian itu, puluhan siswa mengalami luka bakar ringan hingga sedang, serta gangguan pendengaran akibat gelombang kejut yang cukup kuat.
Para korban segera dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat, antara lain RS Islam Jakarta dan RS Yarsi. Berdasarkan laporan Polda Metro Jaya, total terdapat 54 siswa yang sempat dirawat. Sebanyak 27 siswa dirawat di RS Islam Jakarta, sementara 6 siswa lainnya di RS Yarsi. Hingga Sabtu siang, 21 siswa telah diperbolehkan pulang, sedangkan 33 siswa lainnya masih menjalani perawatan medis.
“Dari 54 siswa, 27 berada di RS Islam Jakarta dan 6 di RS Yarsi. Dari jumlah itu, 21 sudah pulang dalam kondisi baik,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto.
Dari hasil penyelidikan sementara di lokasi kejadian, tim Inafis dan Gegana menemukan sebuah senjata mainan di sekitar titik ledakan. Benda tersebut memiliki tulisan simbol dan nama yang diduga terkait dengan paham Neo-Nazi dan terorisme. Polisi kini masih mendalami motif di balik keberadaan benda tersebut serta kemungkinan unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.
Kapolri menegaskan bahwa pihaknya tidak akan gegabah dalam menyimpulkan penyebab ledakan. “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik. Semua kemungkinan sedang ditelusuri dengan hati-hati,” kata Listyo.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan spekulasi sebelum hasil resmi penyelidikan keluar. Polri, kata dia, berkomitmen mengungkap kasus ini secara transparan demi mencegah keresahan publik.
Hingga kini, situasi di lingkungan SMAN 72 Jakarta telah dinyatakan aman. Proses pembersihan lokasi dilakukan secara hati-hati oleh tim gabungan agar aktivitas belajar dapat segera kembali normal. []
Diyan Febriana Citra.

