Kemensos Ajak Warga Indonesia Hening Cipta Serentak di Hari Pahlawan

Kemensos Ajak Warga Indonesia Hening Cipta Serentak di Hari Pahlawan

Bagikan:

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional, Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengheningkan cipta serentak selama satu menit pada Senin (10/11/2025) pukul 08.15 waktu setempat.

Ajakan tersebut disampaikan melalui video resmi yang diunggah di kanal YouTube Kemensos.

“Kini saatnya kita berhenti sejenak, menundukkan kepala, mengheningkan cipta untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa mereka, pahlawan bangsa,” demikian kutipan dalam video seruan Kemensos, Senin pagi.

Tradisi mengheningkan cipta setiap tanggal 10 November menjadi simbol penghormatan atas pengorbanan para pejuang yang mempertaruhkan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa. Tanggal ini juga menjadi momen untuk merefleksikan kembali semangat juang yang lahir dari Pertempuran Surabaya 1945, salah satu peristiwa paling heroik dalam sejarah Indonesia.

Peristiwa itu terjadi ketika rakyat dan pejuang dari berbagai daerah bersatu melawan pasukan Sekutu yang berupaya kembali menjajah Indonesia. Keberanian dan semangat pantang menyerah para pejuang itulah yang kemudian melahirkan penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Presiden Prabowo Subianto, dalam upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata pada Minggu (10/11/2025) tengah malam, juga menegaskan pentingnya mengenang jasa para pahlawan yang gugur di Surabaya.

“Pada tahun 1945, 10 November, para pahlawan telah dengan berani melawan kekuatan asing yang begitu besar, terutama kekuatan Inggris, pemenang Perang Dunia II. Dengan perlawanan dan pengorbanan yang begitu besar, mereka telah mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,” ujar Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga dijadwalkan mengumumkan sepuluh tokoh baru penerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025. Penetapan tersebut dilakukan setelah melalui proses seleksi yang ketat oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Ketua dewan, Fadli Zon, menjelaskan bahwa dari 49 nama yang diusulkan, 40 nama merupakan usulan baru, sementara sembilan lainnya merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya.

Langkah ini menjadi bentuk penghargaan negara terhadap jasa dan dedikasi para tokoh bangsa yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemerdekaan maupun pembangunan Indonesia.

Melalui momen ini, pemerintah berharap masyarakat tidak hanya mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga meneruskan semangat pengabdian para pahlawan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional