NEW DELHI – Sebuah ledakan dahsyat mengguncang kawasan Subhash Marg, tidak jauh dari Red Fort, salah satu situs bersejarah di pusat Kota Delhi, pada Senin malam (10/11/2025). Peristiwa itu menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 20 lainnya, menimbulkan kepanikan di antara warga yang tengah beraktivitas di sekitar lokasi kejadian.
Ledakan terjadi di tengah padatnya arus lalu lintas. Menurut laporan awal, sumber ledakan berasal dari sebuah mobil Hyundai i20 berwarna putih yang tiba-tiba terbakar hebat sesaat sebelum terdengar dentuman keras. Api dengan cepat melahap kendaraan itu dan sempat menjalar ke dua kendaraan lain di dekatnya sebelum berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, mengonfirmasi bahwa investigasi menyeluruh tengah dilakukan oleh kepolisian dan unit anti-terorisme.
“Insiden ini diselidiki dengan mempertimbangkan semua kemungkinan,” ujar Shah, dikutip dari Hindustan Times. “Hasilnya akan kami sampaikan kepada publik setelah proses investigasi selesai,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, Polisi Delhi menahan dua orang bernama Salman dan Devender, yang diduga memiliki keterkaitan dengan kendaraan yang meledak tersebut. Penyelidik saat ini menelusuri rantai kepemilikan mobil untuk memastikan apakah terdapat unsur kesengajaan dalam kejadian itu.
Menurut Sandeep Kumar, juru bicara Kepolisian Gurugram, mobil itu awalnya terdaftar atas nama Salman, warga setempat. Ia kemudian menjual kendaraan tersebut kepada Devender, warga Okhla, Delhi, sekitar 1,5 tahun lalu.
“Kami telah menyerahkan Salman kepada Polisi Delhi untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Kumar. “Kedua orang tersebut sedang diperiksa untuk menelusuri penjualan berikutnya dan memastikan rantai kepemilikan mobil secara lengkap,” lanjutnya.
Penyidik menduga mobil itu sempat berpindah tangan beberapa kali, termasuk kepada seseorang yang berdomisili di Ambala, Haryana. Saat ini, pihak kepolisian bekerja sama dengan otoritas lalu lintas dan badan keamanan siber untuk melacak dokumen transaksi serta rekaman CCTV di sepanjang jalur kendaraan tersebut.
Pasca-insiden, aparat keamanan meningkatkan patroli di berbagai titik strategis Delhi, termasuk area wisata dan objek vital seperti stasiun kereta, bandara, serta gedung pemerintahan. Polisi juga memasang pos pemeriksaan tambahan dan menutup sebagian ruas jalan di sekitar Red Fort untuk sementara waktu.
Pemerintah India meminta masyarakat agar tidak menyebarkan kabar yang belum terverifikasi di media sosial dan tetap tenang menunggu hasil penyelidikan resmi. Otoritas juga berkomitmen memperkuat pengawasan terhadap kendaraan bekas yang berpindah kepemilikan tanpa prosedur resmi, mengingat kasus serupa pernah terjadi dalam beberapa insiden teror di masa lalu.
Sampai saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Namun, para analis keamanan menilai kejadian ini menjadi peringatan keras bagi otoritas India untuk memperketat sistem pengawasan di wilayah perkotaan yang padat penduduk. []
Diyan Febriana Citra.

