FIFA Restui Dua Pemain Belgia Perkuat Kongo di Play-off Piala Dunia 2026

FIFA Restui Dua Pemain Belgia Perkuat Kongo di Play-off Piala Dunia 2026

Bagikan:

ZURICH — Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi memberikan lampu hijau bagi dua pemain keturunan Kongo asal Belgia untuk membela tim nasional Kongo menjelang babak play-off kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika. Kedua pemain tersebut adalah Michel-Ange Balikwisha, penyerang klub Celtic, dan Matthieu Epolo, penjaga gawang Standard Liege.

Persetujuan FIFA ini diumumkan hanya beberapa hari sebelum Kongo menghadapi Kamerun pada semifinal play-off yang akan digelar Kamis (13/11/2025) di Rabat, Maroko. Langkah ini dianggap sebagai dorongan penting bagi skuad Kongo yang tengah berupaya mengukir sejarah baru setelah lebih dari setengah abad absen dari pentas Piala Dunia.

Kedua pemain memang memiliki darah Kongo meskipun lahir dan besar di Belgia. Mereka pernah memperkuat tim nasional Belgia di level junior dan U-21, tetapi belum pernah tampil di tim senior, sehingga memenuhi syarat untuk berpindah federasi sesuai aturan FIFA.

“Proses perpindahan Matthieu Epolo disetujui pada Rabu (12/11/2025), sementara Michel-Ange Balikwisha menerima izin sehari sebelumnya,” tulis FIFA dalam pernyataannya, dikutip dari AFP.

Kehadiran dua pemain anyar ini diharapkan dapat memperkuat keseimbangan tim, terutama di lini depan dan belakang. Balikwisha dikenal sebagai penyerang cepat dan eksplosif di Liga Skotlandia, sedangkan Epolo merupakan kiper muda berbakat yang tampil konsisten bersama Standard Liege musim ini.

Pemenang laga antara Kongo dan Kamerun nantinya akan berhadapan dengan pemenang pertandingan Nigeria melawan Gabon di final play-off yang dijadwalkan berlangsung Minggu (16/11/2025). Tim yang keluar sebagai juara akan melangkah ke babak play-off antarbenua enam tim pada Maret 2026, yang menjadi penentu dua tiket terakhir menuju Piala Dunia di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Kongo terakhir kali mencatatkan sejarah tampil di Piala Dunia pada tahun 1974 di Jerman Barat, ketika masih bernama Zaire. Sejak saat itu, upaya mereka untuk kembali ke panggung terbesar sepak bola dunia selalu terhenti di babak kualifikasi. Namun dengan bergabungnya pemain diaspora yang kini mulai kembali ke tanah leluhur, optimisme baru tumbuh di kalangan pendukung “The Leopards.”

Pelatih Kongo menilai keputusan FIFA ini sebagai momentum penting bagi sepak bola negaranya. “Kami ingin membangun tim yang kuat dengan semangat nasionalisme baru. Banyak talenta keturunan Kongo di Eropa yang siap berkontribusi,” ujarnya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional