BEIJING – Kunjungan Raja Kerajaan Thailand, Maha Vajiralongkorn Phra Vajiraklaochaoyuhua, ke Beijing pada Jumat (14/11/2025) menjadi kesempatan penting bagi China dan Thailand untuk memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin selama beberapa dekade. Dalam pertemuan resmi yang digelar di ibu kota China tersebut, Presiden Xi Jinping menyambut Raja Vajiralongkorn dengan upacara kehormatan, menandai besarnya perhatian Beijing terhadap hubungan dengan Bangkok.
Pertemuan kedua pemimpin berlangsung dalam suasana formal namun hangat, mencerminkan tradisi diplomasi kedua negara yang mengedepankan persahabatan jangka panjang. Dalam kesempatan itu, Presiden Xi menegaskan pentingnya hubungan strategis antara China dan Thailand.
“Kami menyambut baik kunjungan Yang Mulia dan berharap momentum positif ini akan memperkuat persahabatan kedua negara,” ujar Xi.
Kunjungan Raja Vajiralongkorn sendiri menjadi simbol komitmen Thailand dalam menjaga kerja sama yang selama ini berjalan di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, budaya, hingga hubungan antar masyarakat. Kedua negara memiliki sejarah panjang interaksi sosial dan perdagangan, yang kini berkembang menjadi kemitraan modern di tengah dinamika kawasan.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu yang berkaitan dengan stabilitas kawasan dan penguatan konektivitas juga menjadi pembahasan. Selain itu, hubungan ekonomi yang terus meningkat turut menjadi sorotan utama, mengingat investasi dan kerja sama perdagangan antara China dan Thailand mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Raja Vajiralongkorn menyampaikan apresiasi atas sambutan China dan menegaskan pentingnya menjaga hubungan persahabatan yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa. Ia mengatakan, “Thailand menghargai hubungan erat yang telah lama dibangun dan berharap kerja sama ini semakin kuat di masa mendatang.”
Kehadiran Raja Thailand di Beijing juga mencakup agenda budaya dan diplomasi simbolik, yang memperlihatkan kedekatan kedua masyarakat. Pemerintah China menilai kunjungan tersebut bukan hanya mempererat komunikasi politik, tetapi juga memperdalam interaksi antar rakyat melalui kerja sama pendidikan, pariwisata, dan pertukaran budaya.
Pengamat hubungan internasional di kawasan Asia Timur menilai bahwa pertemuan dua pemimpin tersebut menunjukkan pentingnya peran diplomasi tingkat tinggi dalam menjaga stabilitas regional. Di tengah situasi geopolitik yang berubah cepat, kerja sama bilateral China–Thailand dipandang sebagai salah satu pilar yang dapat memperkuat solidaritas negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur.
Dengan selesainya rangkaian pertemuan hari itu, China dan Thailand kembali menegaskan komitmen bersama untuk melanjutkan kolaborasi yang saling menguntungkan, baik dalam kerangka bilateral maupun kerja sama subkawasan. Pertemuan Xi dan Raja Vajiralongkorn menjadi penanda bahwa hubungan kedua negara tidak hanya bertumpu pada masa lalu yang kuat, tetapi juga diarahkan untuk menjawab tantangan global di masa depan. []
Diyan Febriana Citra.

