DRC Dukung Indonesia Operasikan Pusat Gambut Internasional

DRC Dukung Indonesia Operasikan Pusat Gambut Internasional

Bagikan:

JAKARTA — Upaya Indonesia memperkuat kerja sama global dalam perlindungan ekosistem gambut kembali mendapat dukungan penting dari negara anggota komunitas internasional. Pada gelaran Conference of the Parties (COP30) di Brasil, delegasi Republik Demokratik Kongo (DRC) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Indonesia untuk mengoperasionalkan Internasional Tropical Peatlands Centre (ITPC), pusat kolaborasi global yang telah digagas sejak tahun 2018.

Dukungan itu disampaikan langsung dalam pertemuan resmi di Paviliun Indonesia, Jumat (14/11/2025). Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan (LH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menerima komitmen tersebut sebagai sinyal positif bagi upaya penguatan peran negara-negara tropis dalam menjaga keberlanjutan ekosistem gambut.

“Menteri DRC sangat mendukung upaya inisiatif pemerintah Republik Indonesia untuk mengoperasionalkan Internasional Tropical Peatlands Centre (ITPC) yang telah digagas sejak tahun 2018,” kata Hanif.

Menurut Hanif, dukungan tersebut menunjukkan bahwa negara pemilik gambut tropis memiliki pandangan yang sejalan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Ekosistem gambut yang memiliki kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah besar menjadi salah satu benteng penting dalam mitigasi pemanasan global. Oleh karena itu, kolaborasi antarnegara menjadi faktor krusial untuk memastikan upaya restorasi dan pengelolaan gambut berjalan efektif.

Hanif mengungkapkan bahwa Indonesia bersama tiga negara lain Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, dan Peru akan melakukan pernyataan bersama (joint statement) pada pekan mendatang sebagai langkah lanjutan untuk memperkuat pengoperasian pusat kerja sama tersebut.

“Jadi ini penting sebagai langkah kolaborasi negara-negara pemilik gambut terbesar di dunia, dan Indonesia menempatkan diri sebagai sekretariatnya,” tambah Hanif.

Dalam forum tersebut, para delegasi membahas sejumlah aspek penting yang akan masuk dalam kerangka kerja ITPC, termasuk peningkatan kapasitas riset, penyusunan rekomendasi kebijakan, pertukaran pengetahuan, serta strategi restorasi gambut yang berkelanjutan. ITPC diharapkan menjadi wadah yang menghubungkan kepentingan sains, pemerintah, dan pemangku kepentingan global dalam menjaga ekosistem gambut tropis dari ancaman deforestasi maupun degradasi.

Hanif menekankan bahwa langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi lingkungan global, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata dalam mitigasi perubahan iklim. Dalam berbagai kesempatan, Indonesia mendorong pengelolaan gambut berbasis keseimbangan antara perlindungan ekologi dan kebutuhan pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi melalui ITPC dianggap semakin relevan karena dunia menghadapi tantangan iklim yang makin kompleks.

Pada penutup pernyataannya, Hanif menegaskan pentingnya harmonisasi langkah antarnegara untuk mencapai tujuan bersama. “Kita bersama-sama kita akan menyusun langkah-langkah dalam membangun forum kolaborasi, penanganan pengelolaan restorasi dari gambut,” tutupnya.

Dengan adanya dukungan ini, Indonesia diyakini memiliki posisi lebih kuat untuk memimpin upaya internasional dalam menjaga lahan gambut tropis. Pusat kolaborasi tersebut diharapkan menjadi platform strategis bagi negara-negara pemilik gambut terbesar di dunia untuk merumuskan kebijakan dan praktik yang berdampak luas bagi lingkungan global. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional