Gempa M 5,4 Guncang Melonguane, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,4 Guncang Melonguane, Tidak Berisiko Tsunami

Bagikan:

JAKARTA – Gempa bumi kembali menggoyang wilayah Indonesia bagian timur pada Sabtu (15/11/2025). Kali ini guncangan berkekuatan magnitudo 5,4 terjadi di sekitar Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, tepat pada pukul 12.31 WIB. Meski berlangsung singkat, peristiwa ini kembali mengingatkan masyarakat akan potensi aktivitas tektonik di kawasan perbatasan utara Indonesia yang kerap aktif.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi awal tak lama setelah kejadian. Dalam laporan resmi, gempa tercatat berada pada koordinat 4,12 derajat lintang utara dan 126,79 derajat bujur timur. Titik pusat gempa diketahui berada di wilayah laut, sekitar 18 kilometer arah timur laut Melonguane, dengan kedalaman 10 kilometer.

Wilayah tersebut termasuk zona yang kerap mengalami gempa dangkal akibat pergerakan lempeng di sekitar Laut Maluku. Kondisi itu membuat guncangan terasa lebih cepat oleh masyarakat, meski pusat gempa berada di laut. Namun, BMKG memastikan bahwa parameter gempa kali ini tidak menimbulkan ancaman besar.

Dalam keterangan tertulisnya, BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. “Gempa tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami,” demikian laporan singkat dari BMKG yang dirilis beberapa saat usai kejadian. Kendati demikian, lembaga tersebut tetap mengingatkan masyarakat di sekitar Melonguane dan wilayah Kepulauan Talaud untuk terus berhati-hati terhadap kemungkinan guncangan susulan.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan,” tulis BMKG. Imbauan ini menjadi wajar mengingat beberapa kejadian sebelumnya menunjukkan bahwa gempa dangkal di wilayah perairan sering diikuti aktivitas lanjutan, meski dalam skala kecil.

Hingga laporan terbaru diterbitkan, belum ada informasi resmi mengenai daerah yang merasakan guncangan secara signifikan maupun potensi kerusakan di permukiman. Pemerintah daerah dan instansi terkait masih melakukan pemantauan, terutama di wilayah pesisir yang berada paling dekat dengan pusat gempa.

Selain itu, petugas BPBD setempat juga terus berkoordinasi dengan BMKG dan aparat desa untuk memastikan apakah masyarakat sempat merasakan getaran atau melakukan evakuasi mandiri. Pada beberapa kejadian sebelumnya, warga di Melonguane biasanya merasakan guncangan ringan hingga sedang ketika gempa berkekuatan di atas magnitudo 5 terjadi di sekitar wilayah tersebut.

Di sisi lain, BMKG mengingatkan bahwa cuaca pada hari yang sama di sejumlah kota di Indonesia juga berpotensi mengalami hujan ringan hingga lebat, sehingga masyarakat diminta tetap memantau informasi terbaru dari otoritas resmi.

Gempa ini kembali menjadi pengingat bahwa wilayah Indonesia yang berada di cincin api Pasifik membutuhkan kewaspadaan berkelanjutan, terlebih bagi masyarakat di daerah pesisir yang rawan terhadap perubahan alam secara tiba-tiba. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional