JAKARTA – Upaya pemerintah dalam menangani dampak bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus berjalan. Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono hadir langsung di lokasi untuk memastikan bantuan tersalurkan dan kebutuhan warga terdampak terpenuhi. Kedatangannya pada Minggu, 16 November 2025, menjadi bagian dari langkah cepat Kementerian Sosial dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat.
Usai menyerahkan santunan, Agus Jabo menjelaskan bahwa Kemensos memberikan tali asih kepada ahli waris korban meninggal dunia.
“Pada hari ini Kemensos memberikan tali asih, santunan kepada para ahli waris. Santunan untuk yang meninggal, per orangnya Rp15 juta,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dirilis Senin (17/11/2025). Santunan itu diberikan kepada tiga ahli waris dari lima korban meninggal, dengan total nilai mencapai Rp75 juta.
Selain santunan untuk korban jiwa, Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik seperti selimut, kasur, sembako, serta mengaktifkan dapur umum yang mampu menyediakan makanan bagi seribu orang sekali masak.
“Kemudian dapur umum, sekali masak untuk seribu orang,” kata Agus Jabo. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para penyintas serta mendukung proses evakuasi yang dilakukan tim SAR.
Dalam kunjungannya, Wamensos juga memantau langsung titik longsor di Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyuy. Sejumlah alat berat terlihat beroperasi untuk mempercepat pencarian korban yang dilaporkan masih hilang. Di sela peninjauan, Agus Jabo turut mengunjungi empat korban luka yang dirawat di RSUD Majenang.
“Di rumah sakit ini ada 4 orang yang dirawat, dua anak-anak, dua dewasa. Mereka terluka karena keruntuhan bangunan dan tertimpa tanah longsor. Tapi ini sudah proses menuju sehat kembali,” terangnya. Untuk para korban luka, Kemensos memberikan bantuan sebesar Rp5 juta per orang.
Terkait relokasi dan hunian sementara, pemerintah menetapkan status tanggap darurat selama dua pekan. Setelah masa ini berakhir, akan dilakukan evaluasi menyeluruh.
“Hari ini akan ada rapat Forkompinda yang nanti akan dihadiri Gubernur Jawa Tengah,” ujar Agus. Ia menambahkan bahwa koordinasi lintas kementerian juga akan dilakukan untuk menentukan langkah terbaik bagi para warga terdampak.
Harapan agar proses pencarian berjalan cepat juga disampaikan Agus Jabo. Saat ini, tim gabungan yang melibatkan Tagana Kemensos, BNPB, Basarnas, TNI/Polri, serta relawan terus bekerja tanpa henti.
“Kita mengucapkan bela sungkawa yang setinggi-tingginya. Semoga korban yang meninggal diampuni dosa-dosanya, mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ucapnya.
Peristiwa longsor tersebut terjadi pada Selasa malam, 13 November 2025, setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah Cibeunying. Longsoran menyebabkan penurunan tanah sedalam dua meter dan retakan sepanjang 25 meter. Dampaknya cukup besar: 17 keluarga terdampak, sembilan rumah rusak berat, tiga orang meninggal dunia, empat luka-luka, dan 20 orang masih dalam pencarian.
Kemensos juga merinci bantuan logistik senilai lebih dari Rp191 juta, serta bantuan santunan ahli waris dan korban luka, sehingga total bantuan mencapai Rp376.190.080. Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan masyarakat yang kehilangan keluarga, tempat tinggal, dan harta benda akibat bencana. []
Diyan Febriana Citra.

