Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN Digelar Polda Metro

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN Digelar Polda Metro

Bagikan:

JAKARTA – Upaya mengungkap secara utuh kasus penculikan dan kematian seorang kepala cabang bank BUMN yang terjadi pada Agustus 2025 kembali dilanjutkan oleh Polda Metro Jaya melalui gelaran rekonstruksi pada Senin (17/11/2025). Rekonstruksi ini dilakukan untuk menelusuri kembali rangkaian kejadian, mulai dari perencanaan hingga akhir peristiwa yang menewaskan Ilham, sang korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, membenarkan bahwa kegiatan tersebut digelar oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum.

“Betul rekonstruksi perkara pembunuhan kepala cabang bank BUMN oleh Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya,” ujarnya.

Rekonstruksi berlangsung di Lapangan Air Mancur, tepat di depan Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Belasan tersangka dihadirkan dan ditempatkan berbaris menghadap pintu masuk gedung. Mereka menggunakan seragam tahanan oranye dengan kalung kertas yang mencantumkan identitas serta statusnya sebagai tersangka atau saksi. Tangan para tersangka diikat dengan kabel ties merah.

Sementara itu, dua tersangka lain yang merupakan anggota militer mengenakan seragam tahanan berwarna kuning bertuliskan “Tahanan Militer Pomdam Jaya”. Keduanya diborgol serta memakai masker medis biru muda. Seluruh rangkaian adegan direkam dan disaksikan oleh jaksa, perwakilan LPSK, Polisi Militer, keluarga korban, serta kuasa hukum keluarga.

Seorang petugas berseragam putih bertugas membacakan urutan adegan melalui pengeras suara. “Lanjut 19A di mana Feri menelepon Eras, 19B Saudara Eras mengangkat telepon dari Saudara Feri,” ucap petugas saat menjelaskan bagian rekonstruksi. Setiap perubahan adegan ditandai dengan papan bertuliskan nomor adegan yang diangkat penyidik.

Rangkaian rekonstruksi menunjukkan bagaimana para tersangka bertemu di berbagai lokasi, seperti Cafe Selera Classic di Kota Wisata Cibubur, foodcourt Kota Wisata, hingga area parkir bank BUMN di Cempaka Putih. Tempat-tempat tersebut menjadi titik penting sebelum terjadinya penculikan.

Sebelumnya, polisi telah merilis hasil penyidikan atas kematian Ilham pada 16 September 2025. Korban ditemukan meninggal di areal persawahan di Serang Baru, Bekasi, pada 21 Agustus 2025 sekitar pukul 05.30 WIB. Ketika ditemukan, tangan dan kaki Ilham dalam kondisi terikat, matanya tertutup lakban, serta tubuhnya penuh luka bekas penganiayaan.

Penyidik mengungkap bahwa Ilham diculik di area parkir Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, satu hari sebelum jasadnya ditemukan. Total 18 orang terlibat dalam kasus ini: 16 warga sipil dan dua anggota Kopassus. Salah satu tersangka sipil, EG alias B, masih dalam pengejaran.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menegaskan bahwa para tersangka tidak dijerat pasal pembunuhan berencana.

“Pasal yang kami sangkakan Pasal 328 Ayat 3. Itu penculikan yang mengakibatkan orang sampai meninggal dunia,” ujarnya. Ia menyebut unsur perencanaan pembunuhan tidak terpenuhi.

“Kalau 340, betul-betul niatnya membunuh dengan dia merencanakan. Tapi dalam kasus ini bahwa niat daripada si pelakunya adalah melakukan penculikan, namun akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Wira.

Rekonstruksi hari itu menjadi bagian penting dalam memastikan setiap peran tersangka terverifikasi, sekaligus memperlihatkan transparansi proses penyidikan kepada publik. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Kasus Nasional