BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah

BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem di Sejumlah Daerah

Bagikan:

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali merilis peringatan dini terkait kondisi cuaca di berbagai wilayah Indonesia. Melalui laporan terbaru yang disampaikan pada Kamis (20/11/2025), masyarakat diminta lebih waspada terhadap kombinasi cuaca ekstrem, mulai dari panas maksimum, hujan berpetir, hingga meningkatnya risiko banjir rob di sejumlah daerah pesisir.

Dalam siaran daring yang diikuti dari Jakarta, Prakirawan Cuaca BMKG, Ranti Kurniati, menjelaskan bahwa pola atmosfer di Indonesia tengah dipengaruhi dinamika yang cukup kompleks. Kondisi ini menyebabkan distribusi cuaca yang bervariasi antarwilayah, dengan sejumlah kota diprakirakan mengalami hujan ringan hingga hujan disertai petir.

Ranti memaparkan bahwa potensi hujan intensitas ringan berpeluang mengguyur sejumlah ibu kota provinsi pada Kamis, antara lain Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Bengkulu, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Mataram, Palangka Raya, Samarinda, Gorontalo, Makassar, Kendari, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayawijaya, Jayapura, dan Merauke. Sementara itu, hujan berintensitas sedang diprakirakan terjadi di Kota Ternate.

Lebih lanjut, hujan disertai petir yang kerap ditandai dengan kilat dan suara guntur berpotensi muncul di sejumlah kota besar seperti Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Yogyakarta, Pontianak, Tanjung Selor, Banjarmasin, Mamuju, dan Manado. Di beberapa daerah lain, seperti Denpasar dan Kupang, cuaca diperkirakan berawan tebal hingga berkabut yang dapat mengurangi jarak pandang serta memengaruhi aktivitas transportasi.

Di sisi lain, BMKG juga mencatat adanya peluang terjadinya suhu panas maksimum yang dapat mencapai sekitar 33 derajat Celsius pada siang hari. Kondisi panas ini diperkirakan muncul di wilayah Denpasar, Mataram, Kupang, Pontianak, Samarinda, Tanjung Selor, Palangka Raya, dan Banjarmasin. BMKG mengimbau agar masyarakat tetap menjaga hidrasi dan mengurangi aktivitas luar ruang pada siang hari.

Peringatan penting lainnya yang disampaikan BMKG adalah potensi banjir rob. Fenomena ini diprediksi terjadi di pesisir Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Banten, utara Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara. Banjir rob biasanya dipicu kenaikan pasang air laut yang dipengaruhi fase bulan, kondisi angin, dan gelombang, sehingga warga pesisir diminta meningkatkan kewaspadaan.

Ranti juga menjelaskan sejumlah faktor atmosfer yang mendorong kondisi cuaca tersebut. Ia menyebut adanya sirkulasi siklonik di beberapa wilayah, termasuk Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Laut Natuna, dan Samudera Pasifik utara Papua.

“Juga ada terpantau di perairan Lampung, Kalimantan Timur dan Papua Tengah hingga sebagian besar Sumatera dan Laut Jawa,” terangnya.

Selain itu, BMKG mendeteksi Bibit Siklon Tropis FINA di perairan Arafuru selatan Pulau Tanimbar yang menunjukkan peningkatan kekuatan angin. Bibit siklon tersebut diperkirakan berkembang dengan kecepatan angin hingga 60 knot dan membentuk area perlambatan kecepatan angin sekitar 25 knot di Laut Arafuru, Banda, Maluku, hingga Pulau Aru. Keberadaan bibit siklon ini dapat memicu peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi di wilayah sekitarnya.

Dengan beragamnya potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG meminta masyarakat tetap mengikuti informasi terbaru dan meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir, area rawan banjir, serta daerah dengan intensitas hujan tinggi. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional