Pria Tewas Tertabrak KRL di Kalibata

Pria Tewas Tertabrak KRL di Kalibata

Bagikan:

JAKARTA – Sebuah insiden tragis kembali terjadi di jalur kereta rel listrik (KRL) wilayah Jakarta. Seorang pria ditemukan tewas setelah tertabrak KRL yang melintas di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (19/11/2025) malam. Peristiwa ini menambah panjang daftar kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta tanpa penjagaan di ibu kota.

Petugas Keamanan KAI, Yadi, menjadi salah satu orang pertama yang menerima laporan mengenai keberadaan korban di lokasi. Ia mengatakan bahwa informasi soal adanya seseorang yang tertabrak kereta diterimanya sekitar pukul 19.00 WIB. Ketika tiba di lokasi, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

“Ke sini udah tergeletak ada di pinggir posisinya sih, belum ada yang megang. Nanya identitas (ke warga sekitar), enggak ada yang kenal, katanya bukan warga sini,” ujar Yadi saat ditemui di lokasi.

Perlintasan kereta di kawasan Kalibata memang kerap menjadi jalur pintas warga karena tidak memiliki palang penjaga. Korban diduga melintasi jalur tersebut dari arah Rawajati Timur menuju Rawajati Barat ketika kereta datang dari arah Jakarta menuju Bogor.

“Kereta dari Jakarta arah Bogor,” ucap Yadi menegaskan.

Jenazah korban sempat berada cukup lama di pinggir jalur, dengan warga setempat terlihat berkerumun menyaksikan proses identifikasi dan evakuasi. Proses pemindahan jenazah baru dilakukan sekitar pukul 21.14 WIB oleh petugas gabungan yang tiba di lokasi. Meski kondisi di sekitar jalur gelap dan padat oleh warga, proses evakuasi dapat dilakukan dengan tertib.

Dari keterangan petugas yang mengevakuasi, kondisi tubuh korban mengalami luka serius. Rahang dan wajahnya remuk akibat benturan keras, disertai luka pada bagian kepala. Petugas Satpol PP Rawajati, Theodorus, mengonfirmasi hal tersebut.

“Meninggal di tempat di situ, kisaran jam 19.02 WIB,” kata Theodorus.

Hingga saat ini, kronologi pasti kejadian belum dapat dipastikan. Sejumlah warga menyampaikan bahwa sebelum peristiwa terjadi, korban terlihat sedang menggunakan telepon seluler ketika menyeberang rel. Sikap tidak waspada diduga menjadi salah satu pemicu kecelakaan.

“Ciri-cirinya laki-laki postur tubuhnya sekitar 160-an cm,” tambah Theodorus.

Pihak berwenang juga kesulitan mengidentifikasi korban karena tidak ditemukan identitas resmi di tubuhnya. Satu-satunya dokumen yang ditemukan hanya berupa surat keterangan kehilangan atas nama Solihin.

“Info yang saya dapat atas nama Muhammad Solihin, bukan (orang sini), domisili Lampung, hanya ada surat kehilangan (di badannya), umurnya sekitar 30an,” jelas Theodorus.

Setelah proses identifikasi awal, jenazah langsung dibawa ke RS Fatmawati untuk pemeriksaan lanjutan dan penanganan lebih lanjut. “[Jenazah sudah dibawa] ke RS Fatmawati,” imbuh Theodorus.

Kejadian ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat melintasi jalur kereta, terutama di perlintasan tanpa penjagaan. Aparat setempat juga mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan kondisi sekitar dan tidak menggunakan gawai ketika menyeberang rel demi menghindari insiden serupa. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Kasus Nasional