Jumat Besok, Trump dan Zohran Mamdani Adakan Pertemuan

Jumat Besok, Trump dan Zohran Mamdani Adakan Pertemuan

Bagikan:

WASHINGTON – Hubungan politik antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Wali Kota terpilih New York, Zohran Mamdani, kembali menjadi perhatian publik setelah Trump mengumumkan rencananya bertemu dengan Mamdani pada Jumat (21/11/2025) waktu setempat. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Trump melalui platform media sosial Truth pada Rabu (19/11/2025), dan segera memicu beragam spekulasi mengenai agenda yang kemungkinan dibahas dalam pertemuan tersebut.

Dalam pernyataannya, Trump mengklaim bahwa pertemuan tersebut berawal dari permintaan Mamdani. “Kami sepakat pertemuan ini akan digelar di Oval Office pada Jumat, 21 November,” tulisnya, seperti diberitakan Reuters. Hingga saat ini, pihak Mamdani belum memberikan komentar ataupun konfirmasi mengenai rencana pertemuan tersebut.

Pertemuan ini menjadi menarik karena hubungan keduanya pada masa kampanye pemilihan wali kota New York sebelumnya sempat memanas. Trump, yang kerap menggunakan retorika keras terhadap lawan politiknya, beberapa kali menyebut Mamdani sebagai seorang komunis. Bahkan, Trump pernah menyatakan bahwa ia akan menghentikan dana federal untuk New York City apabila Mamdani terpilih sebagai wali kota. Serangan tersebut menggambarkan betapa kuatnya ketegangan politik yang terjadi selama masa kampanye.

Sebaliknya, Mamdani yang dikenal sebagai sosok progresif dan vokal dalam isu-isu sosial tidak tinggal diam. Pada pidato kemenangannya, dia menyinggung balik serangan Trump dengan komentar yang cukup tajam. Ia mengatakan bahwa New York City tahu cara mengalahkan Trump. Pernyataan itu disambut riuh oleh para pendukungnya dan menunjukkan bahwa Mamdani tidak gentar menghadapi tekanan politik dari Gedung Putih.

Kini, rencana pertemuan mereka justru memunculkan tanda tanya besar mengenai dinamika baru yang mungkin mulai terbentuk antara pemerintah pusat dan pemerintah kota New York. Beberapa analis politik di AS menilai bahwa meskipun secara publik keduanya sempat berkonfrontasi, tidak menutup kemungkinan bahwa pertemuan ini menjadi bagian dari upaya awal membangun komunikasi formal antara pemerintah federal dan pemimpin kota terbesar di Amerika tersebut.

Meski begitu, tanpa ada penjelasan resmi dari Mamdani, spekulasi masih berkembang. Ada yang menilai bahwa Mamdani berusaha membuka ruang dialog demi memastikan stabilitas pendanaan dan hubungan kota dengan pemerintah federal. Namun, sebagian pihak juga memandang bahwa Trump berupaya mengubah narasi politiknya setelah hasil pemilu menunjukkan semakin kuatnya dukungan terhadap pemimpin-pemimpin progresif di wilayah perkotaan.

Jika pertemuan di Oval Office benar terlaksana, itu akan menjadi pertemuan pertama mereka setelah kontestasi politik yang penuh tensi. Publik kini menunggu apakah pertemuan tersebut akan menghasilkan langkah strategis baru atau justru mempertegas perbedaan keduanya dalam memandang arah kebijakan nasional dan perkotaan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional