BELEM – Sebuah insiden kebakaran di salah satu paviliun pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) di Belém, Brasil, Kamis (20/11/2025), memicu kepanikan sekaligus menghentikan sejumlah agenda di Zona Biru, area yang menjadi pusat pertemuan resmi para delegasi. Meskipun kebakaran berhasil diatasi dengan cepat, insiden tersebut menyebabkan puluhan peserta harus mendapatkan perawatan medis.
Kementerian Kesehatan Brasil melalui Pusat Terpadu Operasi Kesehatan Gabungan (CIOCS) melaporkan bahwa total 21 orang menerima perawatan setelah kebakaran terjadi.
“Berdasarkan data yang diperbarui hingga pukul 18.00, 21 orang menerima perawatan akibat kebakaran yang melanda Zona Biru acara tersebut,” kata CIOCS dalam keterangan resminya.
Dari jumlah itu, sebagian besar korban mengalami gangguan pernapasan akibat asap tebal. CIOCS menjelaskan bahwa 19 dari 21 pasien dirawat karena menghirup asap, sedangkan dua lainnya mengalami gejala kepanikan.
“Tidak ada laporan korban luka bakar akibat kebakaran. Para pasien segera ditangani dan 12 orang telah dipulangkan. Pasien lainnya menerima bantuan yang memadai di layanan kesehatan di Belém dan di unit rujukan untuk kasus-kasus ini,” imbuh CIOCS.
Tim medis dari berbagai lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan COP30 terus melakukan pemantauan terhadap korban yang masih menjalani perawatan. CIOCS yang berada di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan Brasil bekerja sama dengan otoritas kesehatan negara bagian Pará dan Pemerintah Kota Belém guna memastikan ketersediaan fasilitas serta tenaga medis yang mencukupi.
Kebakaran tersebut terjadi di area yang dikenal sebagai jalur utama paviliun negara-negara peserta. Lokasi kejadian berada tepat di belakang Paviliun Italia dan tidak jauh dari Paviliun Indonesia. Kejadian berlangsung sekitar pukul 14.00 waktu setempat dan langsung memicu evakuasi cepat para tamu, delegasi, serta petugas acara.
Beruntung, api tidak menyebar ke paviliun lain setelah petugas pemadam yang siaga di area konferensi bergerak cepat. Dalam waktu enam menit, api telah berhasil dipadamkan sepenuhnya sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih luas. Namun demikian, sisa-sisa asap sempat mengganggu aktivitas di beberapa titik Zona Biru, membuat sejumlah kegiatan terpaksa dihentikan sementara.
Sejumlah peserta yang berada dekat lokasi kejadian menyebut kepulan asap terlihat cukup tinggi dan membuat area sekitar sesaat dipenuhi bau menyengat. Meskipun tidak menimbulkan korban luka bakar, insiden ini kembali menyoroti pentingnya standar keamanan dalam pelaksanaan acara internasional berskala besar, terlebih COP30 yang menghadirkan puluhan ribu peserta dari berbagai negara.
Penyelenggara COP30 belum memberikan pernyataan resmi terkait potensi perubahan agenda pada paviliun terdampak. Namun aktivitas di Zona Biru dilaporkan mulai kembali normal beberapa jam setelah api berhasil dikendalikan. Tim keamanan dan kesehatan masih melakukan penilaian terhadap struktur paviliun yang terdampak untuk memastikan area tersebut layak digunakan kembali.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa penyelenggaraan konferensi internasional yang kompleks membutuhkan kesiapan menyeluruh, mulai dari pengawasan teknis hingga mitigasi darurat. Meski demikian, respons tanggap petugas menunjukkan bahwa sistem keamanan COP30 mampu bekerja secara efektif dalam mencegah dampak yang lebih serius. []
Diyan Febriana Citra.

