JAKARTA – Komitmen pemerintah dalam memperkuat pengelolaan hutan adat mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan. Salah satunya terlihat dari ajakan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni kepada Pemuda Katolik agar turut berperan dalam mendorong proses advokasi regulasi di tingkat daerah.
Ajakan tersebut disampaikan saat Menhut membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Pengurus Pusat Pemuda Katolik tahun 2025 pada Jumat (21/11/2025). Ia menegaskan pentingnya keterlibatan para pemuda dalam memastikan kebijakan terkait hutan adat dapat berjalan hingga ke tahap implementasi.
“Untuk hutan adat, rekan-rekan Pemuda Katolik dapat berperan dalam mendorong terbitnya perda-perda tersebut,” kata Raja Juli dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (22/11/2025).
Raja Juli juga memaparkan sejumlah pembaruan yang ia dapatkan dari keikutsertaannya dalam Konferensi Perubahan Iklim COP30 di Brasil. Dalam pertemuan internasional tersebut, salah satu wacana penting yang kembali mengemuka adalah Tropical Forests Forever Facility (TFFF). Ini merupakan skema pendanaan jangka panjang yang dirancang untuk mendukung negara-negara serta komunitas pemilik kawasan hutan tropis.
Menurutnya, akses pendanaan bagi pengelolaan hutan di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala. Di tengah kebutuhan pemulihan lingkungan dan penguatan tata kelola kehutanan, fasilitas seperti TFFF diyakini dapat memberikan alternatif baru. Mekanisme itu diharapkan mampu menjangkau kelompok masyarakat adat yang selama ini kesulitan memperoleh dukungan finansial.
“Pemuda Katolik tentu bisa mengambil bagian dalam inisiatif ini,” ujar Raja Juli.
Di hadapan peserta rapat, Menhut juga menekankan pentingnya peran Pemuda Katolik sebagai bagian dari komunitas yang tidak hanya berfokus pada aktivitas seremonial, tetapi juga aktif menjawab persoalan sosial di tengah masyarakat.
“Kehadiran Pemuda Katolik tidak hanya berkutat pada urusan ‘bintang lima’, tetapi juga turun langsung menangani persoalan ‘kaki lima’ yang dihadapi masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap kader-kader muda Katolik dapat terus mengembangkan program yang selaras dengan visi gereja serta negara. “Saya berharap Pemuda Katolik terus mengerjakan program-program yang setia terhadap gereja dan negara,” ujar Raja Juli.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma, menyambut baik arahan tersebut. Ia menilai dorongan tersebut relevan dengan agenda Rapimnas yang menjadi forum untuk merumuskan langkah strategis organisasi ke depan.
“Kita akan melakukan monitoring dan evaluasi program, rekonsiliasi komitmen, dan mendorong konsolidasi partisipasi teman-teman di daerah,” kata Stefanus.
Rapimnas I tahun 2025 yang digelar di Depok pada 21–23 November 2025 dihadiri oleh perwakilan dari 37 Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik. Mengusung tema “Partisipasi dan Kolaborasi Pemuda Katolik dalam Mendorong Akselerasi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah,” forum ini tidak hanya menjadi arena konsolidasi, tetapi juga mempertemukan para imam moderator dari seluruh Indonesia. Pertemuan tersebut bertujuan memperkuat koordinasi pastoral serta kaderisasi nasional dalam tubuh organisasi. []
Diyan Febriana Citra.

