JAKARTA – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Komika Mudy Taylor, yang dikenal dengan gaya komedi musikal dan permainan gitarnya, meninggal dunia pada Selasa (25/11/2025) sore dalam usia 53 tahun. Kepergiannya yang mendadak mengejutkan banyak rekan seprofesi maupun para penggemarnya. Setelah menjalani prosesi pemulasaraan, jenazah Mudy telah dimakamkan di TPU Joglo.
Kabar ini dikonfirmasi oleh manajer sekaligus sahabat dekat Mudy, Doni. Ia menjelaskan bahwa Mudy sempat mengalami kondisi kritis beberapa jam sebelum wafat. Doni mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda sakit yang mencolok sebelumnya, sehingga peristiwa tersebut menjadi pukulan mendalam bagi orang-orang terdekatnya.
“Ya emang sesak napas, tahu-tahu sesak napas, terus ya udah dibawa ke UGD. Nah terus ya katanya sih ada cairan di jantung,” ujar Doni saat dihubungi awak media pada Rabu (26/11/2025).
Menurut Doni, selama ini Mudy memang memiliki riwayat kolesterol yang kerap kambuh. Namun keluhan tersebut tidak pernah membuatnya menduga bahwa ada gangguan lain yang lebih serius. Ia menyebut Mudy tidak pernah menyampaikan keluhan terkait penyakit jantung.
“Ada semacam cairan di jantung, kalau sakit jantungnya sih emang enggak, mungkin enggak kedeteksi ya. Cuma kalau biasanya dia punya memang punya kolesterol,” tuturnya.
Doni menambahkan bahwa beberapa bulan terakhir, Mudy sempat mengeluhkan kondisi tubuhnya saat kadar kolesterol meningkat.
“Jadi tiga sampai enam bulan lalu emang dia ngeluh kolesterolnya lah. Kolesterolnya lumayan, kalau dia udah lagi kolesterolnya kambuh tuh jalannya susah,” katanya.
Kepergian Mudy meninggalkan duka di kalangan komika dan pelaku industri hiburan. Selama bertahun-tahun, ia dikenal sebagai salah satu komika yang mampu menggabungkan musik dan humor dalam penampilan panggungnya. Gaya itu membuatnya punya karakter khas yang mudah diingat, terutama saat ia membawakan lagu-lagu plesetan yang mengundang tawa.
Selain berkarier di dunia stand-up comedy, Mudy Taylor juga memperluas kiprahnya ke layar lebar. Ia terlibat dalam sejumlah film populer, seperti Nenek Gayung, Comic 8, Comic 8: Casino Kings, hingga Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Perannya, meski tidak selalu utama, mampu memberi warna tersendiri melalui karakter komediknya.
Kini, sosok Mudy Taylor dikenang sebagai komedian yang selalu tampil apa adanya dan senantiasa hadir membawa tawa. Banyak pihak menilai kepergiannya bukan hanya kehilangan seorang komika, tetapi juga hilangnya salah satu penghibur yang mampu memadukan kreativitas musik dengan komedi secara unik. Sejumlah rekan komika turut menyampaikan rasa belasungkawa melalui media sosial, mengenang pertemanan mereka dengan Mudy dan dedikasinya dalam dunia komedi Indonesia.
Dengan kepergian Mudy, dunia hiburan kehilangan salah satu penggerak komedi musik yang khas dan jarang dimiliki oleh komika lainnya. Namun karya-karya yang telah ia tinggalkan akan tetap menjadi bagian dari perjalanan panjang dunia stand-up comedy dan perfilman Indonesia. []
Diyan Febriana Citra.

