JAKARTA – Pemerintah Iran resmi mengundang Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Teheran. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, kepada wartawan, Kamis (27/11/2025), saat menghadiri Archives Exhibition on the Occasion of 75 Years of Diplomatic Relations Indonesia-Iran.
“Kami sudah mengundang Presiden Prabowo Subianto, dan beliau telah menerima undangan itu,” ujar Boroujerdi. Ia menambahkan bahwa persiapan kunjungan tengah dilakukan dan diharapkan terlaksana dalam waktu dekat.
“Sekarang kami tinggal menghitung detik untuk menyambut Presiden Prabowo di Iran,” tegasnya.
Boroujerdi menegaskan bahwa hubungan Iran dan Indonesia memiliki akar sejarah yang panjang, meski hubungan diplomatik resmi baru dibangun 75 tahun lalu. Kunjungan Prabowo ke Teheran, menurutnya, menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama politik, ekonomi, dan budaya antara kedua negara.
“Kami berharap dapat segera menyambut Presiden Prabowo dalam kunjungan kenegaraan,” imbuh Dubes Iran.
Selain membahas agenda kunjungan Presiden RI, Boroujerdi juga menyinggung isu Timur Tengah, khususnya situasi di Gaza. Ia menegaskan bahwa Iran tidak berencana mengirim pasukan penjaga perdamaian ke wilayah tersebut. Namun, Iran tetap menghargai setiap inisiatif internasional yang bertujuan menghentikan kekerasan dan mendukung langkah-langkah diplomatik untuk stabilisasi kawasan.
“Kami menghargai semua upaya untuk menghentikan genosida dan pertumpahan darah di Gaza,” kata Boroujerdi. Ia menekankan bahwa perdamaian yang hakiki hanya dapat tercapai apabila hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dihormati. “Jika ingin ada perdamaian nyata di Palestina, hak rakyat Palestina untuk memilih pemerintahnya dan mengakhiri pendudukan harus dijamin. Ketika seseorang masih menduduki rumah Anda, Anda tidak bisa berbicara soal perdamaian,” tambahnya.
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Iran dipandang sebagai kesempatan strategis bagi Indonesia untuk memperkuat peran diplomatiknya di kawasan Asia Barat, sekaligus membuka ruang kerja sama ekonomi dan teknologi dengan Iran. Beberapa sektor yang diproyeksikan menjadi fokus pembicaraan antara lain perdagangan, energi, dan pendidikan.
Selain itu, hubungan bilateral Indonesia-Iran dinilai penting untuk membangun dialog lintas budaya dan agama. Boroujerdi menyebut bahwa kedua negara memiliki komitmen untuk terus memajukan diplomasi yang berbasis sejarah panjang interaksi masyarakat, serta memastikan hubungan tetap produktif di tengah dinamika politik global.
Kunjungan ini menjadi salah satu langkah nyata Indonesia dalam memperluas jaringan diplomasi strategis di kawasan Timur Tengah, sambil menegaskan posisi Indonesia dalam isu perdamaian Palestina dan stabilitas regional. []
Diyan Febriana Citra.

