NEW DELHI – Pembahasan penguatan hubungan pertahanan antara Indonesia dan India kembali menjadi fokus dalam Dialog Tingkat Menteri Pertahanan Ketiga yang berlangsung di New Delhi, India, Kamis (27/11/2025). Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin memimpin delegasi Indonesia dan bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan India Shri Rajnath Singh. Pertemuan ini menandai kesinambungan komunikasi strategis kedua negara yang telah lama bertumpu pada kerja sama militer dan keamanan kawasan.
Dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (28/11/2025), dijelaskan bahwa diskusi antara kedua pimpinan pertahanan tersebut mencakup berbagai isu penting, mulai dari dinamika geopolitik global hingga penguatan komitmen bilateral. Salah satu perhatian utama adalah perkembangan situasi keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Melalui forum itu, kedua pihak menegaskan kembali pentingnya menjaga Indo-Pasifik sebagai kawasan yang aman, terbuka, dan stabil.
“Sorotan utama pertemuan meliputi Indo-Pasifik, menjaga kawasan yang bebas, damai, dan stabil dengan dukungan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific) dan IPOI (Indo-Pacific Ocean Initiative),” seperti dikutip dalam siaran pers tersebut. Pandangan ini menunjukkan keselarasan visi Indonesia dan India dalam mendorong arsitektur kawasan yang inklusif serta menolak segala bentuk ancaman terhadap stabilitas regional.
Selain isu kawasan, dialog juga memusatkan perhatian pada penguatan kerja sama industri pertahanan. Kedua negara menegaskan kembali komitmen mereka pada perjanjian kerja sama pertahanan yang telah ada. Pemerintah Indonesia dan India sepakat untuk mematangkan rencana pembentukan joint defence industrial cooperation committee (JDICC), sebuah badan kolaboratif yang nantinya menjadi wadah pengembangan industri pertahanan, transfer teknologi, serta riset dan inovasi bersama.
Pembentukan JDICC dinilai sebagai langkah penting, mengingat kedua negara tengah berupaya meningkatkan kemampuan produksi alutsista secara mandiri. Pada saat yang sama, Indonesia dan India melihat peluang besar dalam kolaborasi pertahanan berbasis teknologi, yang dapat mempercepat peningkatan kemampuan strategis di masing-masing negara.
Selain kerja sama industri, sektor peningkatan kapasitas militer juga dibahas secara mendalam. Kedua Menhan sepakat memperluas bentuk latihan bersama, pendidikan militer, dan pertukaran prajurit. Program-program ini selama ini menjadi fondasi hubungan militer kedua negara dan terbukti memperkuat pemahaman strategis antarangkatan bersenjata.
Dalam keterangan persnya, Sjafrie menekankan pentingnya kesinambungan hubungan pertahanan dengan India. Ia menilai dialog ini bukan hanya bentuk komitmen jangka pendek, tetapi langkah strategis memperkuat kedekatan kedua negara dalam menghadapi dinamika kawasan. Kerja sama ini, menurut Sjafrie, memiliki nilai penting bagi keamanan regional sekaligus mendukung hubungan bilateral yang terus berkembang.
Sjafrie menegaskan bahwa kerja sama pertahanan harus tetap adaptif mengikuti kebutuhan dan tantangan baru. Ia berharap Indonesia dan India mampu menghasilkan kolaborasi yang semakin relevan, mulai dari industri pertahanan hingga program latihan yang lebih intensif. Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa hubungan kedua negara sudah memiliki fondasi kuat dan harus terus ditingkatkan untuk menghadapi perubahan geopolitik yang cepat. []
Diyan Febriana Citra.

