JAKARTA – Di tengah situasi darurat bencana yang melanda sejumlah wilayah Sumatera, Presiden Prabowo Subianto bergerak cepat dengan melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara pada Senin (01/12/2025) pagi. Keberangkatan Presiden berlangsung dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sekitar pukul 06.00 WIB, sebelum pesawat yang ditumpanginya lepas landas menuju Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Kabupaten Tapanuli Utara.
Kunjungan ini menjadi langkah awal Presiden dalam memastikan penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera berjalan sesuai prosedur kedaruratan. Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Sekretariat Presiden, Prabowo akan meninjau lokasi-lokasi yang mengalami kerusakan parah, gangguan akses, serta wilayah yang membutuhkan bantuan cepat. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh elemen yang bertugas di lapangan telah bekerja sesuai standar penanganan bencana yang “cepat, tepat, dan terkoordinasi”.
Selain melihat langsung dampak di lapangan, Prabowo juga disebut tengah menyiapkan langkah pemulihan sarana dan prasarana utama. Ini mencakup perbaikan akses jalan dan jembatan, pemulihan jaringan energi dan telekomunikasi, hingga pemulihan layanan kesehatan di daerah terdampak. Dalam arahannya, Prabowo meminta aparat yang bertugas untuk bergerak tangkas agar kerugian serta dampak sosial bisa ditekan. Ia menekankan pentingnya kehadiran negara dalam setiap tahap penanganan bencana.
Pemerintah juga kembali mengimbau masyarakat di wilayah yang berisiko tinggi untuk tetap mengikuti instruksi petugas, mengingat potensi cuaca ekstrem masih dapat berlangsung dalam beberapa hari mendatang. Upaya mitigasi dan evakuasi mandiri menjadi bagian penting demi mencegah jatuhnya korban lanjutan.
Dalam agenda peninjauan kali ini, Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran pejabat negara di lokasi bencana diharapkan dapat mempercepat koordinasi antarinstansi serta memperkuat respons pemerintah dalam tahap tanggap darurat.
Sementara itu, laporan terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (30/11/2025) malam menunjukkan peningkatan jumlah korban jiwa maupun korban hilang akibat bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatera. Data sementara merinci bahwa di Sumatera Utara, terdapat 217 orang meninggal dunia dan 209 orang dinyatakan hilang. Di Aceh, korban tewas mencapai 96 orang dan 75 lainnya masih hilang. Untuk wilayah Sumatera Barat, tercatat 129 orang meninggal dunia dan 118 orang belum ditemukan.
Angka tersebut memperlihatkan betapa luas dan beratnya dampak bencana di tiga provinsi tersebut. BNPB menyebut bahwa pencarian korban masih terus dilakukan, terutama di titik-titik yang aksesnya tertutup longsor maupun banjir bandang.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Sumatera Utara menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan seluruh tahapan manajemen bencana berjalan menyeluruh mulai dari tanggap darurat, penanganan korban, hingga langkah pemulihan jangka panjang yang akan dilakukan setelah situasi stabil. []
Diyan Febriana Citra.

