Serangan Afghanistan Melenceng ke Tajikistan, 5 Orang Tewas

Serangan Afghanistan Melenceng ke Tajikistan, 5 Orang Tewas

Bagikan:

DUSHANBE – Ketegangan di kawasan Asia Tengah kembali mencuat setelah insiden lintas batas terjadi pada Senin (01/12/2025) waktu setempat. Serangan yang awalnya berulang kali melibatkan Afghanistan dan Pakistan kini merambat ke wilayah lain. Tajikistan, negara yang berbatasan langsung dengan Afghanistan, melaporkan bahwa proyektil yang berasal dari arah seberang perbatasan tersebut menewaskan lima orang di wilayahnya.

Peristiwa ini menjadi babak baru dari rangkaian gejolak di perbatasan Afghanistan. Sebelumnya, Kabul dan Islamabad sempat terlibat bentrokan senjata yang memicu ketegangan diplomatik. Kontak militer itu menunjukkan rapuhnya situasi keamanan di sepanjang perbatasan Afghanistan, yang kerap menjadi jalur pergerakan kelompok bersenjata dan aktivitas ilegal. Namun, kini dampaknya bergeser dan dirasakan oleh Tajikistan, negara berideologi sekuler yang berada di utara Afghanistan.

Mengutip laporan Reuters, hubungan antara Tajikistan dan rezim Taliban memang tidak berada dalam kondisi hangat. Sejak kejatuhan pemerintahan Afghanistan yang didukung Barat pada 2021, Tajikistan berkali-kali menyuarakan kekhawatiran mengenai keberadaan kelompok penyelundup obat-obatan terlarang dan aktivitas penambangan emas ilegal di wilayah perbatasan. Pemerintah Tajikistan menyebut tiga dari lima korban tewas dalam insiden terbaru ini merupakan warga negara China. Kehadiran mereka di kawasan tersebut diduga berkaitan dengan aktivitas ekonomi, sehingga serangan itu menambah dimensi baru dalam isu keamanan regional.

Pemerintah Tajikistan merespons cepat insiden tersebut. Biro Media Kantor Kepresidenan mengumumkan bahwa Presiden Emomali Rahmon telah mengadakan pertemuan darurat bersama jajaran pimpinan badan keamanan negara. Pertemuan itu membahas langkah-langkah strategis untuk memperkuat perlindungan wilayah perbatasan dan menilai potensi ancaman lanjutan dari wilayah Afghanistan. Dalam pernyataan resminya, disebutkan bahwa Rahmon “mengutuk keras tindakan ilegal dan provokatif warga negara Afghanistan dan memerintahkan agar langkah-langkah efektif diambil untuk menyelesaikan masalah dan mencegah terulangnya insiden serupa.”

Pernyataan tersebut menegaskan posisi Tegas Tajikistan bahwa tindakan seperti ini tidak dapat ditoleransi. Pemerintah menekankan bahwa keamanan perbatasan merupakan garis merah yang harus dijaga, mengingat kawasan itu telah lama menjadi rute aktivitas kriminal lintas negara, mulai dari penyelundupan narkotika hingga pergerakan kelompok bersenjata.

Insiden ini juga berpotensi memperluas ketegangan di kawasan Asia Tengah, mengingat keterlibatan warga negara China yang menjadi korban. China diketahui memiliki investasi besar di Tajikistan, serta menjalin hubungan keamanan yang semakin erat dengan negara itu dalam beberapa tahun terakhir. Situasi ini dikhawatirkan dapat menghadirkan dinamika baru yang menuntut perhatian internasional.

Dengan eskalasi serangan lintas batas yang kini melibatkan lebih dari dua negara, stabilitas regional kembali menjadi sorotan. Tajikistan menegaskan bahwa pengamanan perbatasan harus ditingkatkan, sementara perhatian diarahkan pada bagaimana pemerintah Afghanistan akan menanggapi tuduhan tajam tersebut. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional