Gempa M 4,1 Guncang Sinabang, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,1 Guncang Sinabang, Belum Ada Laporan Kerusakan

Bagikan:

JAKARTA – Aktivitas kegempaan di wilayah barat Aceh kembali terasa pada Rabu dini hari, 3 Desember 2025, ketika guncangan magnitudo (M) 4,1 tercatat terjadi di sekitar perairan Sinabang, Pulau Simeulue. Meski tergolong gempa kecil, kejadian tersebut kembali mengingatkan masyarakat setempat pada dinamika tektonik tinggi di kawasan tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui sistem pemantauan resminya melaporkan gempa terjadi pukul 03.50 WIB. Pusat gempa berada pada koordinat 2,05 derajat Lintang Utara dan 96,33 derajat Bujur Timur, atau sekitar 47 kilometer barat daya Sinabang, pada kedalaman 31 kilometer.

“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam keterangannya melalui akun X, @infoBMKG.

Keterangan tersebut menegaskan bahwa laporan awal gempa biasanya bersifat sementara. Meski demikian, informasi cepat tetap penting bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan gempa seperti Simeulue, mengingat daerah itu berada di zona megathrust Aceh-Andaman yang aktif.

Menurut pedoman seismologi internasional, gempa bermagnitudo 4,1 dengan kedalaman menengah-dangkal seperti 31 kilometer biasanya menghasilkan guncangan ringan hingga sedang, terutama di wilayah pesisir dan daerah yang berdekatan dengan pusat gempa. Namun pola respons masyarakat bisa berbeda-beda, tergantung kondisi tanah, struktur bangunan, serta jarak dari episenter.

Sejumlah warga di Sinabang dan sekitarnya melaporkan merasakan getaran singkat pada dini hari. Meski demikian, hingga laporan ini diterbitkan, tidak ada informasi mengenai kerusakan bangunan maupun korban. BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Kepastian itu memberi ketenangan tambahan bagi masyarakat Simeulue, yang memiliki pengalaman historis kuat dengan peristiwa tsunami 2004.

Dalam situasi seperti ini, BMKG maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Warga diminta menghindari bangunan yang retak atau memiliki struktur rapuh, serta memastikan jalur evakuasi tetap aman. Selain itu, masyarakat dianjurkan mengikuti pembaruan informasi resmi dari lembaga berwenang dan tidak terpengaruh kabar tidak terverifikasi yang beredar di media sosial.

Kawasan barat Aceh termasuk salah satu wilayah yang paling sering merasakan aktivitas tektonik di Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa gempa kecil hingga menengah tercatat mengguncang area tersebut. Sebelumnya, wilayah Sumatera Utara juga digetarkan gempa bermagnitudo 5,0, dan pada kesempatan berbeda Simeulue mengalami gempa 6,5 yang menyebabkan korban luka serta kerusakan bangunan. Meski gempa kali ini relatif ringan, rentetan aktivitas tersebut menjadi pengingat bahwa potensi gempa di daerah itu sangat tinggi.

Kesadaran kesiapsiagaan masyarakat menjadi hal penting. Warga di Sinabang, Simeulue, dan pesisir barat Aceh kembali diminta menjaga ketenangan, tetap waspada, serta memahami prosedur keselamatan dasar agar mampu merespons dengan tepat jika guncangan yang lebih besar terjadi. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional