Prabowo Sambut Ketua MPR China di Istana Merdeka

Prabowo Sambut Ketua MPR China di Istana Merdeka

Bagikan:

JAKARTA – Istana Merdeka kembali menjadi pusat perhatian diplomasi Indonesia setelah Presiden Prabowo Subianto menjamu Ketua Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People’s Political Consultative Conference/CPPCC), Wang Huning, pada Kamis (04/12/2025). Pertemuan tersebut menandai lanjutan komunikasi tingkat tinggi antara Indonesia dan China di tengah dinamika kawasan serta penguatan kerja sama bilateral di berbagai sektor.

Wang Huning tiba di halaman Istana Merdeka sekitar pagi hari dan langsung disambut oleh Presiden Prabowo. Keduanya tampak akrab ketika berjabat tangan dan berpelukan, sebelum kemudian melangkah menuju area dalam istana untuk melanjutkan rangkaian agenda resmi. Sambutan ini mencerminkan hubungan kedua negara yang terus menunjukkan kedekatan politik maupun ekonomi dalam satu dekade terakhir.

Dalam penyambutan tersebut, Presiden Prabowo didampingi sejumlah pejabat tinggi Indonesia, seperti Ketua MPR Ahmad Muzani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir. Sementara itu, Wang Huning hadir bersama delegasi yang dibawa khusus dari Beijing, menandakan pentingnya momentum diplomasi ini bagi China.

Usai penyambutan di selasar utama, Prabowo mengajak Wang Huning berfoto bersama di ruang kredensial sebagai bagian dari protokol resmi. Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan sesi tete a tete di ruang kerja Presiden, membuka ruang diskusi lebih personal mengenai prioritas kerja sama kedua negara. Salah satu agenda yang diproyeksikan masuk dalam pembahasan tersebut adalah rencana penguatan hubungan antarlembaga legislatif dan peningkatan kolaborasi ekonomi strategis.

Sebelum bertemu Presiden Prabowo, Wang Huning telah melakukan kunjungan balasan ke Gedung DPR RI dan diterima langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani. Dalam kesempatan itu, Puan menyinggung berbagai isu kawasan, termasuk bencana alam dan perubahan iklim yang memengaruhi banyak negara di Asia. Ia menegaskan perlunya komitmen kolektif antarnegara untuk menjaga stabilitas lingkungan dan mencegah dampak krisis iklim yang semakin luas.

“Semua negara perlu lebih serius mengimplementasikan komitmen bersama, sesuai kapasitas masing-masing, agar dampak krisis iklim tidak makin meluas,” kata Puan dalam pertemuan pada Rabu (03/12/2025).

Pertemuan Prabowo dan Wang Huning diharapkan dapat memperkuat jalur komunikasi antara Indonesia dan China, terutama terkait pembangunan ekonomi, stabilitas kawasan, hingga kerja sama parlemen yang kian relevan di tengah tantangan global. Hubungan kedua negara yang selama ini bertumpu pada kerja sama perdagangan, investasi, dan pembangunan infrastruktur dipandang akan terus berkembang melalui intensitas dialog tingkat tinggi.

Selain itu, langkah diplomasi ini juga memberi sinyal bahwa Indonesia tengah membuka ruang lebih luas bagi kolaborasi politik antar-lembaga tinggi negara, terutama dalam konteks pembangunan jangka panjang dan penyelarasan kepentingan regional. Dengan terus berjalannya dialog ini, Jakarta dan Beijing diperkirakan akan memperdalam hubungan strategis yang saling menguntungkan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Breaking News Nasional