Aksi Unjuk Rasa di Sarinah, 425 Personel Amankan Jakarta Pusat

Aksi Unjuk Rasa di Sarinah, 425 Personel Amankan Jakarta Pusat

Bagikan:

JAKARTA – Aktivitas masyarakat di kawasan Jakarta Pusat diperkirakan akan mengalami penyesuaian pada Sabtu (06/12/2025) seiring digelarnya aksi unjuk rasa di sekitar Gedung Sarinah, Thamrin. Pihak kepolisian menyampaikan bahwa aksi tersebut direncanakan berlangsung pada pukul 14.00 WIB dan diprakirakan dihadiri massa yang membawa tuntutan melalui kelompok Paduan Suara Gitaku.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, menerangkan bahwa aparat telah melakukan sejumlah persiapan untuk menjaga agar kegiatan berlangsung kondusif.

“Ada aksi unjuk rasa dari Paduan Suara Gitaku, tempat di depan Gedung Sarinah,” kata Ruslan dalam keterangan resminya, Sabtu.

Untuk memastikan situasi tetap aman, Polres Metro Jakarta Pusat bersama sejumlah instansi mengerahkan 425 personel gabungan. Petugas berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemprov DKI Jakarta, serta beberapa instansi pendukung lainnya. Mereka akan ditempatkan di titik-titik strategis, termasuk jalur protokol yang mengarah ke kawasan Istana Merdeka.

Penutupan maupun rekayasa lalu lintas tidak diberlakukan secara permanen, melainkan menyesuaikan perkembangan jumlah peserta aksi. Polisi menegaskan bahwa pengalihan arus bersifat situasional, dengan mempertimbangkan keamanan serta kenyamanan para pengguna jalan. Koordinasi juga dilakukan secara intensif untuk meminimalkan potensi kemacetan di sekitar Thamrin, Bundaran HI, dan akses menuju Istana.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengimbau massa aksi agar menjaga ketertiban selama menyampaikan aspirasi. Ia menekankan pentingnya menjaga suasana tetap damai di tengah ruang publik yang digunakan bersama.

“Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di sekitaran Istana dan lokasi lainnya,” ujar Susatyo.

Petugas gabungan juga diminta untuk mengedepankan pendekatan humanis saat melakukan pengamanan. Hal ini bertujuan agar proses penyampaian pendapat dapat dilakukan tanpa mengganggu keseharian masyarakat lain yang beraktivitas di kawasan pusat bisnis tersebut.

Selain mengimbau peserta aksi, kepolisian mengajak warga Jakarta untuk mengatur ulang rencana perjalanan, terutama bagi mereka yang melintas di jalur-jalur protokol pada jam-jam krusial. Informasi mengenai rekayasa lalu lintas akan diperbarui melalui kanal resmi kepolisian apabila terjadi perubahan signifikan di lapangan.

Aksi pada hari ini menambah daftar kegiatan masyarakat yang berpotensi memengaruhi mobilitas di Jakarta Pusat. Karena itu, koordinasi lintas instansi terus dilakukan agar ruang publik tetap aman, tertib, dan dapat dimanfaatkan oleh warga tanpa gangguan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Hotnews Nasional