JAKARTA – Situasi kesehatan para pengungsi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali menjadi perhatian utama pemerintah. Dalam rapat koordinasi di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, Minggu (07/12/2025), Presiden Prabowo Subianto menegaskan perlunya percepatan penanganan medis dengan mengerahkan tenaga tambahan di lapangan. Dalam arahannya yang disampaikan melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo meminta agar Kementerian Kesehatan mempertimbangkan pengiriman dokter magang untuk membantu penanganan para pengungsi.
“Saya kira bisa itu, perguruan tinggi bisa dikerahkan juga itu. Internship,” ujar Prabowo ketika meminta solusi cepat dari jajarannya. Instruksi tersebut muncul setelah munculnya laporan mengenai bertambahnya kasus penyakit diare, infeksi saluran pernapasan, serta penyakit kulit yang dikhawatirkan menyebar di lokasi pengungsian.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya melaporkan bahwa Kemenhan telah menyiapkan langkah respons cepat. Salah satunya, rencana pengerahan empat helikopter tambahan yang khusus diperbantukan untuk penanganan medis. Helikopter itu diharapkan dapat mempercepat distribusi tenaga medis serta mobilisasi pasien dari lokasi-lokasi pengungsian yang sulit dijangkau.
Dalam kesempatan itu, Sjafrie juga meminta dukungan dari Kementerian Kesehatan agar helikopter tersebut diperkuat dengan tim tenaga medis khusus. Ia menilai kebutuhan tenaga medis sangat mendesak, terutama untuk menekan risiko penyebaran penyakit di tenda-tenda pengungsian.
Namun, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa permintaan tersebut tidak dapat sepenuhnya dipenuhi dalam waktu cepat. Menurut dia, sebagian tenaga kesehatan di daerah terdampak juga menjadi korban bencana sehingga kemampuan mobilisasi tenaga medis sangat terbatas. Untuk itu, Budi mengusulkan agar TNI dan Polri dapat ikut memobilisasi dokter dari kesatuan mereka.
“Tapi kalau boleh, TNI-Polri kan lebih gampang mobilisasinya Pak, kalau boleh saya pinjam dulu 3 bulan, nanti uangnya kita carikan dari saya, supaya bisa didrop ke puskesmas daerah terpencil,” ujar Budi. Ia menyebut, sedikitnya 300 dokter dibutuhkan untuk mengisi kekurangan tenaga medis selama tiga bulan ke depan.
Setelah mendengar ulasan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan agar solusi alternatif segera ditempuh. Ia meminta Kemenkes untuk mengerahkan para dokter yang tengah menjalani program internship, termasuk mahasiswa koas yang bertugas di bawah supervisi dokter senior, untuk turun langsung membantu penanganan pengungsi. Menurut Prabowo, para tenaga muda tersebut dapat berperan besar dalam memperkuat pelayanan kesehatan di daerah terdampak selama masa darurat.
Langkah-langkah cepat ini diharapkan mampu meredam potensi meningkatnya angka kesakitan di lokasi bencana. Pemerintah menegaskan bahwa seluruh upaya dilakukan untuk memastikan para pengungsi mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan merata, terutama di daerah-daerah terpencil yang aksesnya sulit. []
Diyan Febriana Citra.

