AS–Israel–Qatar Gelar Pertemuan Tertutup di New York

AS–Israel–Qatar Gelar Pertemuan Tertutup di New York

Bagikan:

NEW YORK – Pertemuan diplomatik yang disebut melibatkan Amerika Serikat (AS), Israel, dan Qatar dikabarkan berlangsung diam-diam di New York pada Minggu (07/12/2025). Informasi tersebut mencuat di tengah masih rapuhnya proses perdamaian Gaza dan dinamika hubungan antara negara-negara terkait. Laporan awal menyebutkan bahwa pertemuan trilateral ini menjadi salah satu momentum penting sejak tercapainya kesepakatan penghentian perang Gaza beberapa waktu lalu.

Menurut laporan media AS, Axios sebagaimana dikutip AFP pada Senin (08/12/2025) dua sumber internal menyebutkan bahwa pembicaraan tersebut merupakan “pertemuan tingkat tinggi antara kedua negara sejak kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza, di mana Qatar berperan sebagai mediator utama”. Hingga kini, pihak Gedung Putih belum memberikan konfirmasi resmi terkait pertemuan tertutup tersebut.

Axios dalam laporannya menuliskan bahwa utusan Gedung Putih Steve Witkoff bertindak sebagai tuan rumah. Israel diwakili oleh Kepala Intelijen Mossad, David Barnea, sementara Qatar mengirim seorang pejabat senior yang identitasnya tidak dipublikasikan. Pertemuan itu berlangsung di tengah masih tegangnya hubungan Israel–Qatar usai insiden serangan udara Israel di Doha pada 9 September 2025. Serangan tersebut dikabarkan menargetkan negosiator Hamas, Khalil al-Hayra, namun tidak mengenai sasaran dan justru menewaskan enam warga. Peristiwa itu memicu gelombang kritik internasional, termasuk dari Presiden AS Donald Trump.

Konteks pertemuan ini semakin penting mengingat Qatar bersama Mesir dan Amerika Serikat selama ini menjadi mediator utama dalam proses gencatan senjata komprehensif antara Israel dan Hamas. Kesepakatan tersebut masih dianggap rapuh karena kedua belah pihak saling menuding melakukan pelanggaran. Beberapa hari sebelumnya, Qatar dan Mesir secara terbuka menyerukan penarikan pasukan Israel dari Gaza serta mendorong pengerahan pasukan stabilisasi internasional agar implementasi perjanjian dapat berjalan sepenuhnya.

Axios mengungkapkan bahwa fokus utama pembahasan dalam pertemuan trilateral ini adalah “implementasi perjanjian damai Gaza”, termasuk mekanisme pemantauan, penarikan pasukan, dan langkah-langkah lanjutan untuk menjaga stabilitas keamanan. Media tersebut juga melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat menghubungi Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dari Gedung Putih “atas desakan Trump, untuk meminta maaf atas serangan tersebut”.

Meski belum ada penjelasan lebih jauh dari pemerintah AS, keberadaan pertemuan ini memberi sinyal bahwa Washington masih berupaya aktif mempertahankan pengaruhnya dalam proses perdamaian Gaza, sekaligus menjembatani komunikasi antara Israel dan Qatar yang sempat memanas. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional