JAKARTA – Dinamika cuaca di Indonesia kembali menunjukkan intensitas yang tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa sejumlah wilayah perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan berbagai tingkat intensitas, mulai dari hujan ringan, sedang, hingga hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang pada Rabu (10/12/2025). Peringatan ini disampaikan sebagai upaya mitigasi dini mengingat beberapa wilayah sedang berada pada fase cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
Prakirawan BMKG, Satriana Roguna, menegaskan bahwa sejumlah daerah berpotensi mengalami curah hujan tinggi. “Perlu ditingkatkan kesiapsiagaan potensi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah Jambi, kemudian di Sumatera Selatan, lalu di wilayah Kepulauan Bangka Belitung. Kemudian juga di wilayah Bengkulu, di wilayah Lampung, dan juga di wilayah Nusa Tenggara Timur, di Maluku Utara, dan juga di Maluku,” ujarnya dalam video prakiraan cuaca yang disiarkan melalui kanal YouTube BMKG, Rabu pagi.
Untuk wilayah barat Indonesia, BMKG mencatat beberapa titik yang berpotensi mengalami hujan petir, meliputi Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Banjarmasin, Samarinda, dan Tanjung Selor. Intensitas hujan sedang diperkirakan terjadi di Bandarlampung dan Serang, sementara hujan ringan diprakirakan turun di sejumlah kota besar seperti Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Palangka Raya. Adapun kondisi berawan tebal diperkirakan terjadi di Pontianak, sedangkan Banda Aceh dan Medan diprediksi mengalami cuaca berawan.
Pergantian musim serta dinamika atmosfer turut berpengaruh pada kondisi cuaca di wilayah timur Indonesia. Satriana menyebut adanya potensi hujan petir di Mamuju, Mataram, dan Kupang. Di sisi lain, hujan lebat diperkirakan mengguyur Merauke, sementara hujan dengan intensitas sedang dapat terjadi di wilayah Nabire. Hujan ringan juga berpotensi turun di sejumlah daerah lain seperti Denpasar, Makassar, Kendari, Palu, Manado, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, dan Jayawijaya. Gorontalo sendiri diperkirakan mengalami kondisi berawan tebal.
Dengan rentang kondisi cuaca yang bervariasi dan tersebar di banyak wilayah, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan potensi perubahan cuaca secara tiba-tiba. Kondisi ekstrem seperti hujan lebat dapat memicu banjir, tanah longsor, dan gangguan transportasi, sehingga kesiapsiagaan daerah maupun masyarakat perlu ditingkatkan.
BMKG meminta masyarakat untuk selalu memantau informasi terbaru melalui kanal resmi. “Pastikan untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui website bmkg.go.id dan media sosial kami di aplikasi Info BMKG,” kata Satriana.
Peringatan ini diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah daerah, pelaku transportasi, hingga masyarakat umum dalam mengambil langkah antisipatif mengingat potensi cuaca ekstrem dapat berdampak luas terhadap aktivitas harian dan keselamatan warga. []
Diyan Febriana Citra.

