MOSKWA – Kecelakaan udara kembali mewarnai aktivitas penerbangan militer Rusia setelah sebuah pesawat angkut Antonov AN-22 dilaporkan jatuh di wilayah Ivanovo, sekitar 200 kilometer di timur Moskwa, pada Selasa (09/12/2025). Insiden ini menambah daftar panjang musibah yang menimpa armada militer Rusia dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak meningkatnya intensitas operasi teknis dan mobilisasi peralatan militer.
Kabar mengenai kecelakaan tersebut pertama kali disampaikan melalui laporan AFP yang menyebutkan bahwa seluruh awak pesawat dinyatakan tewas. Komite Investigasi Rusia kemudian mengonfirmasi tragedi itu dan mengumumkan dimulainya penyelidikan resmi terhadap prosedur persiapan penerbangan pesawat yang sedang menjalani uji coba.
“Pada 9 Desember 2025, saat uji terbang, sebuah pesawat AN-22 jatuh di dekat desa Ivankovo di wilayah Ivanovo,” demikian pernyataan lembaga tersebut. “Semua awak pesawat tewas,” sambungnya.
Hingga kini, komite belum merilis jumlah pasti awak atau teknisi yang berada di dalam pesawat saat kecelakaan terjadi. Meski begitu, kantor berita TASS sebelumnya melaporkan bahwa terdapat tujuh orang di dalam pesawat tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia turut memberikan penjelasan terpisah. Mereka menegaskan bahwa penerbangan dilakukan setelah pesawat menjalani perbaikan.
“Hari ini di wilayah Ivanovo, saat uji terbang pasca perbaikan, sebuah pesawat angkut militer AN-22 jatuh,” demikian pernyataan kementerian. “Pesawat itu jatuh di daerah yang tidak berpenghuni,” tambahnya. Menurut kementerian, tim pencarian dan penyelamatan langsung diterjunkan ke lokasi untuk memastikan tidak ada korban tambahan di darat serta mengamankan area jatuhnya pesawat.
Antonov AN-22 dikenal sebagai pesawat kargo jarak jauh berukuran besar yang telah dioperasikan Rusia sejak 1965. Usia pesawat yang telah mencapai beberapa dekade menimbulkan sejumlah pertanyaan di kalangan pengamat mengenai tingkat keandalan dan kelayakan operasional pada misi-misi tertentu, terutama dalam konteks meningkatnya tekanan operasional militer Rusia dalam beberapa tahun terakhir.
Hingga laporan ini diterbitkan, tidak ada indikasi bahwa insiden tersebut berkaitan dengan konflik Rusia–Ukraina. Namun, meningkatnya frekuensi insiden melibatkan peralatan militer Rusia dalam empat tahun terakhir kerap memicu diskusi mengenai beban kerja armada, intensitas operasi, serta proses perawatan yang dilakukan pada sistem pesawat tua.
Pemerintah Rusia masih menunggu hasil investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab utama kecelakaan. Sementara itu, perhatian publik kembali tertuju pada aspek keselamatan penerbangan di negeri tersebut isu yang dalam beberapa kasus menjadi sorotan karena melibatkan pesawat angkut dan pesawat tempur yang digunakan dalam berbagai operasi. []
Diyan Febriana Citra.

