JAKARTA – Aktivitas kegempaan kembali terasa di wilayah Sulawesi Tengah pada Jumat (12/12/2025). Kali ini, guncangan terjadi di Kabupaten Poso dengan kekuatan Magnitudo 3,9. Informasi tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laporan resminya yang dirilis siang hari. Meski tergolong gempa dangkal, getaran terasa cukup jelas oleh masyarakat di beberapa kecamatan, terutama di wilayah yang berada lebih dekat dengan pusat gempa.
BMKG mengungkapkan bahwa episenter gempa berada di koordinat 2,04 Lintang Selatan dan 120,65 Bujur Timur. Titik pusat gempa terletak di daratan, sekitar 73 kilometer di selatan Poso, pada kedalaman hanya 5 kilometer. Dengan kondisi tersebut, wajar apabila sebagian warga merasakan guncangan pada skala II hingga III MMI. Pada level ini, benda-benda ringan di dalam rumah bisa bergoyang, sementara sebagian orang yang sedang berada di dalam bangunan merasakan sensasi seperti ada yang mendorong.
“Gempa (UPDATE) Mag:3.9, 12-Des-25 11:39:43 WIB, Lok:2.04 LS, 120.65 BT (Pusat gempa berada di darat 73 km Selatan Poso), Kedlmn:5 Km Dirasakan (MMI) II – III Pendolo,” tulis BMKG dalam keterangannya dikutip Jumat (12/12/2025). Informasi cepat ini dikeluarkan untuk memberi gambaran awal mengenai kekuatan dan lokasi gempa kepada publik.
Hingga laporan terakhir, BMKG menyatakan belum ada informasi mengenai kerusakan bangunan ataupun korban akibat gempa tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa intensitas guncangan masih berada pada tingkat yang relatif aman. Namun demikian, masyarakat tetap diminta menjaga kewaspadaan. Daerah sekitar Poso memang termasuk kawasan yang cukup aktif secara tektonik, sehingga potensi terjadinya gempa susulan tidak dapat diabaikan. Meski kemungkinan itu kecil, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Selain memberikan informasi mengenai gempa di Poso, BMKG dalam beberapa hari terakhir juga memantau aktivitas kegempaan yang terjadi di wilayah lain. Termasuk laporan mengenai gempa 6,7 magnitudo di Jepang yang sempat memicu perhatian masyarakat Indonesia. Dalam laporan terpisah, BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi memicu tsunami di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat diminta tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum jelas sumbernya.
Untuk menjaga ketepatan informasi kepada publik, BMKG mengingatkan bahwa data awal yang dirilis bersifat sementara dan dapat diperbarui. “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.
Dengan terus meningkatnya perhatian masyarakat terhadap isu kebencanaan, BMKG berharap setiap orang dapat memanfaatkan sumber informasi resmi serta mengikuti panduan mitigasi gempa bumi yang sesuai standar keselamatan. []
Diyan Febriana Citra.

