JAKARTA – Pemerintah pusat kembali menunjukkan perhatian terhadap penanganan bencana alam di Aceh. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh untuk meninjau langsung wilayah yang terdampak banjir dan longsor. Kunjungan ini difokuskan pada dua kabupaten yang mengalami dampak cukup serius, yakni Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Pidie Jaya.
Wapres Gibran bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (17/12/2205) dini hari. Mengenakan kemeja biru muda, Gibran tiba di kawasan bandara sekitar pukul 05.50 WIB sebelum bertolak bersama rombongan terbatas pada pukul 06.00 WIB. Keberangkatan di pagi hari dilakukan untuk memastikan agenda peninjauan lapangan dapat berjalan efektif dan menyeluruh.
Kunjungan ini diarahkan untuk melihat langsung kondisi para pengungsi sekaligus mengevaluasi kerusakan infrastruktur yang terdampak bencana. Berdasarkan informasi yang dihimpun, agenda pertama Gibran adalah menuju Kabupaten Gayo Lues. Di wilayah tersebut, ia dijadwalkan menyapa warga yang mengungsi di Posko Desa Kampung Gumpang Lumpuh. Selain bertemu masyarakat terdampak, Wapres juga akan meninjau Jembatan Aih yang dilaporkan terputus akibat banjir dan longsor.
Setelah dari Gayo Lues, Gibran melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Pidie Jaya. Di daerah ini, ia dijadwalkan meninjau pengungsi yang berada di Posko Masjid At Taqwa Meunasah Balek. Selain melihat kondisi warga, perhatian juga diberikan pada infrastruktur vital, salah satunya Jembatan Meureudu yang menjadi akses penting bagi aktivitas masyarakat setempat.
Dalam kunjungan tersebut, Gibran didampingi sejumlah pejabat daerah, di antaranya Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Bupati Gayo Lues Suhaidi, serta Bupati Pidie Jaya Sarjani Abdullah. Kehadiran para kepala daerah ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam percepatan penanganan dampak bencana.
Bencana banjir dan longsor di Aceh sendiri telah meluas ke berbagai wilayah. Sejumlah kabupaten dan kota dilaporkan terdampak, antara lain Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Singkil, hingga Kabupaten Aceh Selatan. Kondisi ini menyebabkan ribuan warga terdampak dan sebagian harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah daerah telah menetapkan status darurat bencana di sejumlah wilayah untuk mempercepat penyaluran bantuan dan penanganan darurat. Setidaknya 10 daerah telah masuk dalam status tersebut, di antaranya Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Singkil. Status darurat ini memungkinkan pemerintah mengerahkan sumber daya secara lebih cepat, termasuk bantuan logistik, layanan kesehatan, dan perbaikan infrastruktur.
Kunjungan Wapres Gibran ke Aceh diharapkan dapat memberikan gambaran langsung kondisi di lapangan sekaligus mempercepat pengambilan kebijakan lanjutan. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya pada tahap tanggap darurat, tetapi juga dalam proses pemulihan pascabencana agar aktivitas warga dapat kembali berjalan normal. []
Diyan Febriana Citra.

