JAKARTA – Aktivitas seismik kembali terjadi di wilayah Maluku pada Jumat (19/12/2025) pagi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi bermagnitudo 4,8 mengguncang kawasan tersebut dan dirasakan di sejumlah daerah sekitar pusat gempa.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa terjadi pada pukul 07.45 WIB dengan pusat gempa berada di wilayah Timur Laut Buru, Maluku. Guncangan berasal dari kedalaman dangkal, sehingga getaran terasa cukup jelas oleh masyarakat di sekitar episentrum.
“Lok: 2.86 LS – 127.36 BT (53 km Timur Laut BURU-MALUKU), Kedlmn: 15 km,” tulis BMKG dikutip Jumat (19/12/2025).
BMKG menjelaskan, gempa dengan kedalaman 15 kilometer termasuk kategori gempa dangkal. Jenis gempa ini umumnya disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di kerak bumi dan berpotensi menimbulkan getaran yang terasa lebih kuat meskipun magnitudonya tergolong sedang.
Getaran gempa dilaporkan dirasakan di sejumlah wilayah di Provinsi Maluku. BMKG mencatat intensitas guncangan bervariasi di setiap daerah, bergantung pada jarak dari pusat gempa serta kondisi geologi setempat.
“Dirasakan di Namlea III MMI, Ambon II MMI,” tulis BMKG.
Skala Modified Mercalli Intensity (MMI) III menunjukkan getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seakan ada truk besar melintas. Sementara intensitas II MMI umumnya dirasakan oleh sebagian orang, terutama mereka yang sedang beristirahat atau berada di dalam bangunan bertingkat.
Hingga laporan ini disusun, belum terdapat informasi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan, khususnya di wilayah yang dekat dengan pusat gempa.
BMKG juga menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dalam situasi seperti ini, BMKG mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi. Masyarakat di wilayah rawan gempa diimbau untuk memastikan jalur evakuasi aman, mengamankan barang-barang yang berpotensi jatuh, serta memahami langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi guncangan.
Maluku sendiri merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki tingkat aktivitas kegempaan cukup tinggi karena berada di zona pertemuan lempeng tektonik. Oleh sebab itu, kejadian gempa berskala kecil hingga menengah merupakan fenomena yang relatif sering terjadi.
BMKG memastikan akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah Maluku dan sekitarnya. Informasi terbaru terkait gempa bumi akan disampaikan melalui kanal resmi BMKG agar masyarakat mendapatkan data yang akurat dan terpercaya. []
Diyan Febriana Citra.

