HULU SUNGAI TENGAH – Tanaman padi di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mulai terserang penyakit Blas (Pirycularia Oryzae) atau juga dikenal dengan penyakit patah leher, sehingga berpotensi puso.
Pengamat Hama Penyakit Tanaman di Kecamatan Sungai Pandan Farid Ma’ruf di Amuntai Rabu mengatakan penyakit Blas menyerang tanaman padi di beberapa kecamatan khususnya di Kecamatan Sungai Pandan dan Sungai Tabukan
“Penyakit Blas menyerang tanaman padi di beberapa kecamatan, namun belum dilaporkan terjadi puso akibat penyakit ini,” Ujar Farid.
Farid mengatakan penyakit blas memang berpotensi membuat tanaman padi puso karena akibat jamur yang menyerang tanaman padi mengakibatkan bulir padi tidak terisi atau hampa.
Ia menerangkan, di lahan pertanian Kecamatan Sungai Pandan dan Sungai Tabukan penyakit blas umumnya menyerang daun tanaman padi sehingga masih bisa dicegah melalui pengendalian aplikasi fungisida.
“Tanaman padi yang terkena penyakit blas diperkirakan mencapai dua hektar dan harus dilakukan pencegahan agar tidak menyebar ke tanaman padi yang masih sehat,” katanya.
Penyakit Blas, terang Farid disebabkan jamur Pyricularia Grisea yang menyerang semua fase pertumbuhan padi.
Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Kecamatan Sungai Pandan Barkati seusai mendampingi Kepala UPT Pertanian meninjau satu lokasi persawahan di Kawasan Polder Alabio menduga penyakit Blas berasal dari benih padi
“Benih padi yang dibeli petani dari daerah Barabai kemungkinan membawa jamur penyakit blas,” kata Barkati.
Saat meninjau tanaman padi di Kawasan Polder, pihak UPT Pertanian menemukan pada daun padi terdapat bercak kecoklatan sebagai tanda terkena Penyakit Blas.
Kepaa Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten HSU Ilham Hadi mengatakan pihaknya telah menstimulan sebanyak 80 liter fungisida bagi petani yang tanaman padinya terserang Penyakit Blas.
“Kita minta petani tanam jajar legowo dan perendaman benih dengan fungisida,” Terang Ilham.
Ilham yakin petugas lapangan akan membantu petani mencegah Penyakit Blas tidak menyebar. Bahkan jika terjadi status Kejadian Luar Biasa (KLB) dinas pertanian akan minta bantuan pemerintah provinsi untuk membantu mengatasi. [] ANT