3 Bulan Anggkutan Batubara Tidak Bejalan Akibat Sungai Barito Utara Surut

3 Bulan Anggkutan Batubara Tidak Bejalan Akibat Sungai Barito Utara Surut

tongkang

MUARA TEWAH -Angkutan tambang batu bara melalui pedalaman Sungai Barito di wilayah Kabupateen Barito Utara, Kalimantan Tengah terhenti sudah memasuki tiga bulan terakhir akibat sungai surut.

“Surutnya Sungai Barito ini berpengaruh terhadap angkutan tambang batu bara dan lainnya sehingga dalam tiga bulan ini diperkirakan ratusan ribu ton tidak terangkut atau terjual,” kata Kepala Bidang Pengawasan Tambang Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara Sarifudin di Muara Teweh, Pada Hari Sabtu (3/10).

Menurut Sarifudin, selama ini angkutan tambang batu bara masih mengandalkan angkutan sungai melalui Sungai Barito sehingga dengan surutnya sungai tersebut semua angkutan tambang terhenti total.

Dangkalnya sungai tersebut, kata dia, membuat penjualan batu bara selama tiga bulan tidak ada oleh sepuluh investor pemegang izin kuasa pertambangan (KP) dan pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B).

“Bahkan penjualan bulan September masih tidak ada, karena Sungai Barito surut padahal biasanya rata-rata dalam sebulan di jual oleh sejumlah perusahaan itu sekitar 300.000 metrik ton,” katanya.

Sarifudin mengatakan, angkutan batu bara sering terhenti atau terkendala akibat kedalaman Sungai Barito yang kalau permukaan air naik hingga di atas normal, kapal juga tidak bisa berlayar karena terhalang Jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh sehingga kapal bisa tersangkut.

“Angkutan batu bara melalui Sungai Barito memang dinilai murah, namun banyak kendalannya,” ucap dia. Kepala UPTD Lalulintas Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan (LLASDP) pada Dinas Perhubungan Barito Utara Nurdin mengatakan surutnya Sungai Barito ini membuat puluhan kapal dan tongkang bermuatan batu bara kandas atau tidak bisa berlayar.

“Saat ini tongkang bermuatan dan kosong masih bersandar di kawasan hutan pinggiran Sungai Barito,” katanya.

Kapal dan tongkang kosong yang terperangkap itu mencapai puluhan unit sebagian besar milik perusahaan tambang yang arealnya di wilayah Kabupaten Murung Raya dan sejumlah perusahaan di wilayah Kabupaten Barito Utara.

Sejumlah tongkang bermuatan puluhan ribu ton batu bara dan kosong bersandar di kawasan Bukau Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara atau di hulu dan di hilir jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh.

“Bahkan sejumlah batu bara yang ada di dalam tongkang itu ada yang terbakar, selain bersandar juga kandas di tengah sungai di wilayah Kecamatan Montallat,” ujarnya. [] ANT

Serba-Serbi