FKPT Bekali Wartawan Pencegahan Terorisme

FKPT Bekali Wartawan Pencegahan Terorisme

FKPT

Balikpapan – Untuk meningkatkan sinergisitas dan tanggungjawab mencegah terorisme, serta paham radikalisme melalui media massa di Kalimantan Timur Forum Koordinasi (FKPT) Kaltim menggelar pelatihan jurnalistik bagi wartawan di Balikpapan.

Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Bagir Manan  menjadi narasumber pada pelatihan jurnalistik yang di ikuti oleh puluhan orang peserta yang terdiri dari wartawan media cetak maupun elektronik serta pengelola media online dan blogger di Kaltim. Kegiatan ini dilaksanakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim, di Aula Edotel SMK 4 Balikpapan Selasa (13/10).

Bagir Manan  mengupas materi Standar Peliputan Berita Terorisme dengan beragam persoalan yang terjadi. Pembicara lain, Ketua FKPT Kaltim Hasyim Mi’radje soal Blueprint Pencegahan Terorisme,  serta  Ketua Bidang Pemberdayaan Media Massa, Humas dan Sosialisasi FKPT Kaltim Sofyan Masykur yang mengupas seputar Sinergisitas dan Tanggung Jawab  Bersama Mencegah Terorisme, dan Faham Radikalisme Melalui Media Massa  di Bumi Etam.

Bagir Manan  banyak memberi pencerahan yang lebih luas bagi kalangan media Kaltim, khususnya, di Balikpapan. “Misalnya. Soal industrialisasi di media massa, standardisasi perusahaan pers, pers bermutu, kasus-kasus pers dan sengketa media.
Menurut Sofyan, pelatihan jurnalistik ini merupakan salah satu program kerja FKPT Kaltim. Yakni, elemen media massa merupakan pilar penting dalam upaya bersama  mencegah terorisme dan faham radikalisme di Bumi Etam.  Pada 22  September lalu, kegiatan tersebut berlangsung di Samarinda yang merupakan kegiatan  Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan FKPT Kaltim.

“Semoga ke depan, teman-teman wartawan dan media di Kaltim, juga berkesempatan mendapat program pelatihan, atau pencerahan wawasan pengetahuan dalam pencegahan terorisme,” katanya.

Sofyan tidak membantah posisi strategis media massa dalam pencegahan terorisme dan atau  faham radikalisme itu. Menurut dia, aksi terorisme adalah tindakan komunikasi massa berbentuk kekerasan. Media merupakan  strategi penting dalam melakukan kontra terorisme. Media diakui dan diiterima oleh masyarakat saat ini sebagai “penyampai kebenaran”,  bahkan liputan media mampu memicu ketidaksukaan publik terhadap kelompok terorisme.
“Di sisi lain, media massa juga dapat menjadi mitra BNPT-FKPT dalam melawan idiologi terorisme, maupun dapat membentuk tujuan bersama guna menghadapi ancaman terorime itu,” ucapnya. [Irw]

Serba-Serbi