Penandatanganan Nota Kesepahaman Harus Realisasikan

Penandatanganan Nota Kesepahaman Harus Realisasikan

pengelolaan-sampah-surabaya

PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak dan Pemerintah Denmark bekerja sama dalam mengolah sampah menjadi energi yang ramah lingkungan, kata Wali Kota setempat Sutarmidji.

“Kami berharap penandatanganan nota kesepahaman ini tidak hanya sekadar di atas kertas tetapi harus segera direalisasikan,” kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa (27/10).

Ia menjelaskan dalam waktu dekat Pemkot akan segera merumuskan langkah-langkah teknis untuk melancarkan penerapan kerja sama tersebut.

Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani di Kedutaan Denmark disaksikan Ratu Denmark, Margrethe II, tertuang beberapa item diantaranya pengembangan teknologi solar cell atau panel surya, pengolahan sampah dan limbah menjadi energi, pengemasan produk atau packaging serta produk-produk “home industry” yang bisa dipasarkan di Denmark.

Terkait kerja sama dalam pengembangan teknologi panel surya atau solar cell, Sutarmidji berharap Kota Pontianak bisa memproduksi sendiri panel surya tersebut untuk digunakan masyarakat secara luas, karena secara geografis, Pontianak punya sinar matahari yang melimpah mengingat kota ini dilalui garis Khatulistiwa.

Sedangkan untuk pengolahan sampah, dirinya meminta melalui kerja sama ini bisa ditemukan cara pengolahan sampah yang terbaik mengingat kondisi tanah di Kota Pontianak bergambut dan rentan terbakar.

“Mereka (Denmark) sudah cukup maju dalam hal penanganan sampah menjadi energi listrik, sehingga secepatnya Pemkot akan mengirim tim untuk merealisasikan kerja sama ini,” katanya.

Selain itu, Pemkot juga menjalin kerja sama dalam hal pengemasan produk UMKM, dengan kerja sama itu, diharapkan mampu mendukung perkembangan industri kreatif di Kota Pontianak, katanya.

Sebagai kota yang tidak memiliki sumber daya alam (SDA), Pontianak diuntungkan dengan kekayaan sumber daya manusianya (SDM), dimana sebagian besar penduduknya ada di usia produktif, katanya.

Selain itu, Pemkot juga akan menjajaki produk-produk home industry yang dimiliki Kota Pontianak untuk dipasarkan khususnya di Bornholm dan Denmark umumnya. Sebelumnya, Bornholm sudah pernah memasarkan produk-produk mereka di kawasan area Car Free Day di Kota Pontianak. “Sekarang kita diundang untuk memasarkan produk kita, model produk seperti apa yang mereka senangi,” kata Sutarmidji

Sementara itu, Chairman of The Board of Ostkraft, Knud Andersen mengatakan, ada dua hal penting yang tertuang dalam kerja sama antara Pemkot Pontianak dengan Pemerintah Denmark, yakni terkait pengolahan limbah dan sampah serta sumber-sumber energi hijau.

“Kota Pontianak dengan karakter geografisnya bersuhu tropis bisa dilakukan dengan mengubahnya menjadi sistem pendingin ruangan dengan memanfaatkan energi yang ramah lingkungan serta dapat diperbaharui atau renewable. Terkait dengan pengolahan sampah dan limbah tadi, pengolahan limbah akan menjadi satu hal yang penting karena ini berhubungan dengan penggunaan energi-energi ramah lingkungan,” katanya.

Jan Hoybye yang mendampingi Knud menyatakan, Pemerintah Denmark juga optimistis dengan kerja sama yang terjalin itu. Terlebih, saat penandatanganan MoU disaksikan langsung oleh Ratu Denmark, Margrethe II. Menurutnya kejadian itu sebagai sesuatu yang langka, sehingga mengindikasikan Pemerintah Denmark dan Kota Bornholm benar-benar serius menjalankan kerja sama ini. [] ANT

Serba-Serbi