SANGATTA – Sundoro, seorang PNS yang bekerja di Bagian Keuangan Sekretariat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menderita kerugian besar. Uang tunai sebesar Rp 500 juta yang disimpan di dalam lemari pakaian di rumahnya, amblas digondol pencuri.
Aksi pencurian itu terjadi di rumah PNS bersangkutan di Jalan Yos Sudarso 3 Gang Damai Nomor 63 RT 41, Sangatta, Kutim. Pencurian diperkirakan terjadi Minggu (14/12) malam atau Senin dini hari. Karena aksi pencurian ini baru diketahui pada Senin pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Heni, pembantu rumah tangga (PRT) yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut.
Dari jejak, diperkirakan pencuri berhasil masuk melalui jendela kamar tidur dengan cara mencungkil jendela dan teralisnya. Sementara saat kejadian, rumah korban dalam keadaan kosong karena ditinggal berlibur ke Bontang.
Peristiwa di rumah Sundoro ternyata bukan satu-satunya aksi pencurian yang terjadi malam itu. Di saat yang hampir bersamaan, setidaknya ada dua kejadian serupa lainnya di Sangatta.
Pencuri juga berhasil membobol sebuah brankas di kantor Smart Finences Jalan Yos Sudarso 1 Sangatta. Di tempat ini, pencuri membawa kabur uang Rp 50 juta yang tersimpan dalam sebuah brankas. Pencurian ini baru diketahui pada Senin (14/12) pukul 08.00 Wita oleh Abdul, seorang karyawan.
Di tempat ini pencuri berhasil membongkar dua brangkas. Namun brankas satunya, hanya berisi dokumen dan surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB).
Pencurian ketiga terjadi di kantor cabang Grapari Telkomsel, Sangatta Jalan APT Pranoto. Wahyudi, suvervisor Grapari Sangatta mengatakan, pada pukul 07.30 Wita menemukan pintu rolling door di kantornya sudah dalam keadaan terbuka. Sebuah brankas tergeletak di depan teras kantor.
Namun tampaknya kawanan pencuri ini sial. Karena tidak bisa membobol brankas yang diperkirakan berisi uang tunai Rp 20 juta. Namun dalam peristiwa ini, kawanan pencuri menggasak tabungan karyawan di dalam celengan yang isinya Rp 1,6 juta.
Kapolres Kutai Timur AKBP Anang Triwidiandoko didampingi Kasat Reskrim AKP Andika Dharma Sena mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap 3 peristiwa pencurian tersebut.
Apakah dilakukan oleh kawanan yang sama atau tidak. Namun untuk peristiwa pencurian di Smart Finences dan Grapari Telkomsel Sangatta diperkirakan dilakukan lebih dari dua orang. Karena untuk mengeluarkan dan membobol sebuah brankas dengan berat di atas 200 Kg perlu tenaga lebih dari dua orang. [] SP