SULAWESI SELATAN – Dari hampir 2000-an program studi (prodi) yang dibina dalam lingkup Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi masih ada sebanyak 143 prodi yang belum terakreditasi.
Hal itu disampaikan Kepala LLDikti Wilayah IX Sulawesi, Jasruddin, baru-baru ini (7/1/2019) sebagaimana dilaporkan Yahya Mustafa melalui surat elektronik, Rabu (9/1/2019).
Dikatakan Jasruddin, memasuki tahun 2019 LLDikti Wilayah IX Sulawesi memiliki tugas yang sangat berat untuk segera dituntaskan. “Ini pekerjaan berat buat kita untuk kita bisa tuntaskan di tahun 2019,” ujarnya di hadapan puluhan pimpinan perguruan tinggi swasta lingkup LLDikti Wilayah IX Sulawesi pada acara pelepasan Sekretaris LLDikti Wilayah IX Sulawesi, Hawignyo.
Perguruan yang prodinya belum terakreditasi, kata Jasruddin, adalah haram hukumnya untuk mewisuda. Karenanya ia meminta perguruan tinggi yang prodinya belum terakreditasi untuk segera menyelesaikan borangnya.
“Saya minta perguruan tinggi yang masih ada prodinya yang belum terakreditasi, lebih fokus dulu pada penguatan akreditasi di prodi. Boro-boro urus akreditasi institusi kalau masih ada prodinya yang belum terakreditasi,” tegasnya.
Dia juga menyinggung tentang masih ada beberapa perguruan tinggi lingkup LLDikti Wilayah IX yang belum terakreditasi. Karenanya merasa sangat bangga, karena ada satu perguruan tinggi lingkup LLDikti Wilayah IX Sulawesi yang mendapat akreditasi institusi A dari BAN-PT. Dan inilah satu-satunya perguruan tinggi swasta di luar pulau Jawa yang mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT.
Berharap, ada lagi perguruan tinggi lingkup LLDikti Wilayah IX Sulawesi yang menyusul. Ada lima perguruan tinggi yang dianggap bisa menyusul UMI, yakni Unismuh Makassar, Universitas Bosowa, UKIP Paulus Makassar, Universitas Islam Makassar dan Universitas Fajar dan lainnya. []