PONTIANAK (Berita Borneo) – Para pegiat sosial dan lingkungan hidup di Indonesia turut bersuara menyikapi konflik sosial yang terjadi di Wamena, Provinsi Papua baru-baru ini. Mereka memandang bahwa peristiwa yang mengakibatkan puluhan korban jiwa dan ribuan orang mengungsi itu mesti diselesaikan agar kondisi Bumi Papua bisa segera pulih.
M Hermayani Putera, seorang pegiat sosial dan lingkungan Kalbar yang menjadi salah satu inisiator seruan mengatakan upaya ini adalah bagian dari rasa empati terhadap Wamena. “Ini lahir dari perhatian bersama, dirumuskan secara bersama, dan kemudian dibagi ke beberapa kawan-kawan lain. Mereka akhirnya setuju dan ikut mendukung seruan ini,” katanya di Pontianak, Selasa (1/10).
Menurut Hermayani, seluruh pegiat sosial dan lingkungan hidup yang ikut dalam seruan terbuka ini menyampaikan duka atas peristiwa yang telah menewaskan puluhan orang tersebut. Karenanya, mereka menyerukan tiga langkah konkret yang mesti dilakukan pemerintah agar Bumi Papua bisa kembali damai.
Pertama, pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah mesti melakukan dialog secara komprehensif dengan seluruh pemangku kepentingan di segala sektor. Hasil diskusi tersebut nantinya digunakan untuk menciptakan perdamaian dan situasi yang kondusif di Bumi Papua.
Langkah berikutnya, lanjut Hermayani, pemerintah harus benar-benar memastikan terselenggaranya layanan-layanan dasar yang baik bagi masyarakat, seperti layanan keamanan, pendidikan, kesehatan, transportasi, pemerintahan dan berbagai layanan lainnya. Pelayanan dasar tersebut juga harus dipastikan terselenggara di semua jenjang, mulai dari ibukota kabupaten, ibukota kecamatan hingga ke perkampungan.
“Kehadiran pemerintah daerah dengan layanan dasar tersebut adalah perwujudan keadilan sosial bagi seluruh warga agar secara nyata dapat merasakan dan menikmati hasil pembangunan di Bumi Papua,” katanya.
Adapun langkah selanjutnya yang diyakini bisa menghadirkan kembali rasa damai di Papua ialah menghadirkan aparat TNI dan Polri sebagai pelindung dan pemberi rasa aman bagi seluruh masyarakat Papua. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, Hermayani optimis situasi di bumi Papua akan kembali kondusif.
Di samping upaya tersebut, para pegiat sosial dan lingkungan hidup di Indonesia juga turut mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menyampaikan pesan positif guna meredam situasi yang kurang kondusif di Wamena. Tak cuma itu, mereka juga mengimbau masyarakat untuk ikut peduli dengan memberikan bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan, pakaian dan berbagai kebutuhan lainnya kepada warga setempat yang saat ini berada di pengungsian pascakerusuhan di Wamena.
Seluruh elemen bangsa Indonesia, sambung Hermayani, terutama media arus utama maupun media sosial dan penggunanya, agar peka dan arif dalam menyampaikan pesan perdamaian berdasarkan fakta/informasi/data yang akurat dan cermat. Sehingga, konflik sosial yang terjadi di bumi Papua bisa diminimalisir, dilokalisir dan dapat segera dicari solusinya.
“Mari kita bantu saudara-saudara kita yang sekarang berada di pengungsian pascakerusuhan di Wamena dengan memberikan bantuan kemanusiaan, seperti makanan, obat-obatan, pakaian, serta barang-barang keperluan, khususnya bagi anak-anak dan perempuan. Bantuan dapat disalurkan ke lokasi bekerja sama dengan berbagai lembaga filantropi yang sudah membuka posko aksi kemanusiaan di Wamena,” pungkasnya.
Seruan terbuka untuk Wamena ini disambut antusias oleh para pegiat sosial dan lingkungan hidup di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan ratusan tanda tangan yang telah dibubuhkan sebagai bentuk dukungan terhadap seruan tersebut.(Rachmat Effendi)