Ketua DPRD KH : Segera Tuntaskan Masalah Pajak Arowana dan Kratom

Ketua DPRD KH : Segera Tuntaskan Masalah Pajak Arowana dan Kratom

Ketua DPRD Kapuas Hulu periode 2019-2014, Kuswandi, berjanji tuntaskan agenda utama yaitu persoalan pajak Ikan Arowana dan legalitas Daun Kratom asal Kapuas Hulu. (Foto:Saidi Akbar)

PONTIANAK (beritaborneo.com)-Ketua DPRD Kapuas Hulu periode 2019-2024, Kuswandi yang merupakan politikus Partai Golkar berjanji  akan mengagendakan dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat segera  menuntaskan keresahan penangkar ikan Arowana asal Kapuas Hulu yang saat ini mengeluh membayar pajak yang memberatkan.

“Saat ini harga Ikan Arowana dipasaran lagi anjlok, dan ada beberapa petani ikan Arowana mengeluhkan karena harus membayar pajak tiga tahun kebelakang yakni mulai 2016, hal ini yang memberatkan,’’ujar Kuswandi kepada wartawan beritaborneo.com, Senin (4/11) disela-sela acara orientasi anggota DPRD se Kalbar, di Hotel Golden Tulip Pontianak.

Menurutnya, jika masalah ini tidak segera diselesaikan akan berpengaruh pada peningkatan sumber pendapatan masyarakat Kapuas Hulu, khususnya petani Ikan Arowana. “Saya akan memperjuangkan petani Ikan Arowana agar mendapat keringanan dalam kewajibannya membayar pajak yang informasinya diharuskan membayar tiga tahun kebelakang yakni mulai 2016, ini memberatkan penangkar,’’tegasnya.

Selain itu kata Kuswandi, persoalan legalitas daun Kratom yang sampai saat ini menjadi polemik keabsahannya. Masing-masing institusi berbeda cara pandangnya.”Kalau BNN berpendapat daun Kratom berbahaya karena termasuk Narkoba, sedangkan Depkes tidak demikian justru menjadi obat,’’ujarnya lagi.

Dalam waktu dekat dirinya akan menghadap Gubernur Kalbar guna membicarakan masalah legalistas daun Kratom asal Kapuas Hulu yang menjadi penghasilan dan pendapatan petani.”Kenapa dilarang padahal daun Kratom banyak tumbuh disana, dan menjadi budidaya masyarakat petani, lalu mau makan apa kalau sampai ada pelarangan dari pemerintah, makanya saya akan menemui Gubernur guna mencari solusinya,’’pungkasnya.(Rachmat Effendi/Saidi Akbar)

 

Headlines