SINTANG (beritaborneo.com)-Bertambahnya deretan panjang jembatan yang ambruk sebelumnya terjadi di Kaupaten Sambas, kini giliran jembatan gantung di Desa Tanjung Ria, Kabupaten Sintang, pada malam jam 19.00 wiba (26/12), namun untungnya tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Ketua PW Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK RI) Kalbar, Ellysius Aidy menengarai proyek tersebut diduga ada indikasi korupsi, pasalnya belum difungsikan oleh masyarakat justru sudah ambruk, hal ini menimbulkan tanda tanya besar.
“Kami berharap pihak terkait harus cepat bertindak untuk segera turun ke lapangan, saya instruksikan PD GNPK RI Sintang membentuk tim investigasi ke lapangan uuntuk mengetahui kejadian sebenar nya dan meminta pihak pihak yg bertanggung jawab didalam pengerjaannya serta pengawasannya,’’tegas Ellysius Aidy, Ketua GNPK RI Kalbar, Jum’at (27/12).
Dirinya mencurigai adanya pekerjaan jembatan yang didanai dari APBN 2019 tersebut menyimpang dari bestek atau dana dikorupsi sehingga bahan-bahan ada yang dikurang akibatnya mutu bangunan tidak baik.
“Bayangkan belum digunakan sudah ambruk, kami akan mengawal kasus ini setelah investigasi sekiranya ada temuan dalam pengerjaannya kita akan laporkan temua itu ke penegak hukum untuk diproses sesuai hukum,’’ujarnya Ellysius Aidy.
GNPK RI Kalbar juga mensinyalir proyek yang dikerjakan oleh Satker 2 PPK Balai XX Kalbar yang lain tersebut tidak menutup kemungkinan juga bermasalah dalam pengerjaannya.
“Saya instrksikan kepada seluruh PD GNPK RI se Kalbar untuk menginvestigasi pengerjaan pengerjaan bangunan jembatan lain di Kabupaten Sintang, temuan ini untuk kebaikan bersama bukan untuk mencari-cari kesalahan, sudah tidak zamannya lagi pekerjaan dikerjakan secara asal asalan, demi mengeruk keutuntingan yang besar,’’pungkasnya. (Saidi Akbar)