Aparat kepolisian, khususnya Polsek Balikpapan Utara mendapat “PR” lagi. Kali ini mengejar pelaku pengeroyokan fans Persiba Yogi (19) dan pembacokan Asnawi (40) alias Awi yang terjadi di depan Mapolsek Balikpapan Utara, Rabu (4/6) malam.
Pantauan wartawan di Polsek Balikpapan Utara, polisi belum mendapatkan keterangan yang utuh dari pihak korban. Sebab, Awi masih menjalani rawat inap di RSKD Balikpapan. Kamis (5/5) pagi kemarin, Awi menjalani operasi di bagian bahu kiri yang terkena timpasan parang pelaku.
Namun polisi mengaku sudah mendapatkan identitas pelaku pembacokan terhadap Asnawi. Kini berdasarkan keterangan dari korban, polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Hal ini ditegaskan Panit Reskrim Polsek Balikpapan Utara, Ipda Hadi Purwanto. “Informasi masih minim, tetapi identitas pelaku sudah kami kantongi. Kami masih mengejar pelaku,” kata Hadi di Polsek Utara, siang kemarin.
Terkait pemicu pembacokan, polisi belum mengetahui secara pasti. Tetapi, seperti yang diakui Awi, pembacokan dipicu dendam lama pelaku. “Kami berharap agar kasus ini segera terungkap, sehingga bisa mendapatkan keterangan yang jelas pula,” tutup Hadi.
Diberitakan sebelumnya, berdiri di pinggir jalan menunggu seorang teman, tiba-tiba dibacok dari belakang. Darah pun muncrat, tangan terkulai tanpa daya. Itulah yang dialami Asnawi (40), Rabu (5/6) malam tadi sekitar 21.30 Wita.
Warga Gang Rohani RT 45 no 18 Muara Rapak ini dibacok musuhnya saat menunggu temannya di depan Polsek Balikpapan Utara. Setelah melukai korban, pelaku melarikan diri. Awi, panggilan akrab Asnawi, dilarikan ke ruang trauma center RSKD Balikpapan.
Luka bacok menganga, tepatnya di bagian belikat. Dokter ahli bedah dr Darwis SpB memantau langsung penanganan Awi. “Lukanya cukup dalam. Beruntung dia, tangannya tidak putus ,” ujar Darwis sambil geleng-geleng kepala. Dia mengatakan, tindakan selanjutnya Awi harus dioperasi karena banyak urat yang putus.
Awi mengaku, sebelum kejadian dirinya menunggu temannya di depan Polsek Balikpapan Utara, tak jauh dari BRI cabang Rapak. Kala itu, datang seorang pria yang tak lain musuhnya, semula Awi tak menaruh curiga bakal terjadi penyerangan. “Ketemu, terus saya ditimpas dari belakang. Habis itu, dia lari,” ujar pria yang kesehariannya menjadi sopir.
Pelaku orang yang sudah dikenal lama oleh Awi. Sayangnya dia tak mengetahui nama asli dan rumah pelaku.”Saya nggak tahu namanya .Tapi sopir-sopir tahu dia. Dia sering dipanggil tentara, karena pernah daftar tentara tapi gak lulus. Dia sekarang bawa taksi Borneo,” akunya. [] RedFj/BP