ADVETORIAL DISPORA KUKAR – Demi melestarikan olahraga tradisional, kontingan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) asal Kutai Kartanegara (Kukar) diberangkatkan. Rabu pagi (22/06/2022), upacara seremonial pelepasannya dilaksanakan halaman Kantor Bupati Kukar.
Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kutai Kartanegara (Kukar), Akhmad Taufik Hidayat, membacakan sambutan Bupati Kukar, mengatakan, Fornas keenam yang diselenggarakan di Kota Palembang, Sumatera Selatan ini merupakan suatu even yang diperuntukkan bagi semua lapisan dan usia masyarakat.
“Yang dipertandingkan berbeda dari yang biasa kita lihat pada even pekan olahraga nasional dan lainnya. Salah satunya untuk melestarikan olahraga tradisional yang sering kali menjadi permainan dan hiburan rakyat,” ujar Akhmad Taufik Hidayat didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Aji Ali Husni.
Meskipun merupakan kegiatan bernuansa permainan dan hiburan, Fornas juga menjadi ajang kompetisi dan untuk mengukir prestasi. Dengan even itu, harapannya dapat olahraga tradisional menjadi membudaya dan kembali lestari, sehingga permainan saat ini hanya didominasi dari dunia internet.
“Kita semua tentunya sudah sangat mengerti dengan kondisi saat ini di mana game online sudah sedemikian rupa menguasai hampir semua pengguna internet. Tidak pandang usia, gender, atau profesinya. Sedemikian dahsyat game online sudah membius netizen dengan berbagai keseruan yang disajikan,” papar Asisten I.
Lebih lanjut, candu akan game online bahkan memberikan dampak negatif yang berbahaya. “Bahkan pernah kita mendengar seorang pemuda yang mengalami gangguan syaraf motorik tubuhnya dikarenakan sudah kecanduan bermain game online. Ada juga yang mengalami gangguan kejiwaan karena begitu parahnya adiksi terhadap game online tersebut,” ungkap Asisten Setda Kukar yang membidangi masalah pemerintahan dan kesejahteraan rakyat ini,
Pemkab Kukar, kata dia, tentu sangat prihatin. Karena itu gerakan fisik agar syaraf motorik mampu bekerja dengan baik perlu dilakukan. “Tidak saja bagi anak muda, namun bagi kita juga terutama. Melakukan gerakan ringan, olahraga atau permainan tradisional yang menyenangkan, tentunya memberikan efek positif bagi kita,” katanya.
Dengan adanya ajang Fornas, Pemkab Kukar berharap olahraga tradisional di daerah semakin berkembang dan atlet baru yang bisa mengharumkan nama daerah bermunculan. “Sadar atau tidak, olahraga tradisional perlahan mulai bergeser, dari yang sebelumnya hanya dimainkan di kalangan masyarakat pada even-even tertentu daerah, kini menjadi kompetisi internasional,” papar Asisten I.
Menurut Bupati, olahraga rekreasi, prestasi maupun pendidikan, saling berhubungan. Oleh karena itu, pihak Pemkab Kukar mendukung festival olahraga rekreasi yang diselenggarakan saat ini dan akan datang. Harapannya, melalui Festival olahraga tradisional, anak-anak muda maupun para orang tua untuk semakin gemar berolahraga.
Banyak yang bisa dijadikan olahraga, lanjut dia, mulai dari jalan kaki, lari, sepeda gembira, senam poco-poco. Tidak hanya itu, ada juga permainan masa kecil kita dulu seperti asen naga, kasti, cinaboy, gulil, dan begasing juga dapat dijadikan olahraga yang membuat hati senang badan sehat.
“Maka mulai sekarang, mari kita galakkan lagi olahraga tradisional kita. Untuk menjaga kearifan lokal yang mungkin saja menjadi satu objek wisata baru di Kukar. Sekaligus melestarikan tradisi dan budaya peninggalan nenek moyang,” pungkas Bupati sembari mengucapkan selamat jalan dan bertanding bagi kontingen Fornas dari Kukar. []