Adipura di Pangkuan Kota Raja

Adipura di Pangkuan Kota Raja

DI Bawah kepemimpinan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Tenggarong mengalami perubahan pesat. Branding Kukar “The Heart of Borneo” bukan sekadar slogan, lantaran Kota Raja dinyatakan sebagai salah satu pemenang dari 86 kota sensasional yang memboyong Piala Adipura.

Bahkan lambang supremasi kebersihan, kenyamanan, keamanan, dan keindahan kota dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) itu diarak puluhan kilometer bak raja keliling kota, Sabtu (7/8). Langkah yang dilakukan perempuan pertama menjadi kepala daerah di Kaltim ini cukup progresif untuk ukuran kota-kota di tanah Borneo.
Setelah lebih dari satu dekade (18 tahun) kota yang dulu bernama Tangga Arung (rumah raja) ini acap kali gagal mendapatkan Adipura. Namun baru sekitar tiga tahun lebih memimpin Kukar, banyak gebrakan yang dilakukan Rita. Dia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang ia kunjungi dalam rangka perjalanan dinas.
Yang diwujudkan hanya untuk memikirkan kepentingan publik, salah satunya penataan kawasan tepi sungai di Tenggarong, yang difungsikan bagi pejalan kaki dan jogging track. Yang tak kalah penting, pemukiman Tanjong yang kerap kali gagal direlokasi bahkan hingga berganti bupati, namun Rita mampu merelokasi pemukiman kumuh Tanjong yang berdiri di atas muara Sungai Mahakam itu hampir tanpa gejolak.
Kemudian merelokasi para penghuni itu untuk menempati rumah sewa sederhana (RSS) di Kelurahan Mangkurawang. “Akhirnya Adipura kembali didapat Kukar saat saya berjuang untuk mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Kami cukup berkeringat luar biasa dengan merubah mindset para pejabat.
Namun perjuangan mendapatkan Adipura ini lebih luar biasa lagi,” ungkapnya, di sela-sela pidato syukuran Adipura di Pendopo Odah Etam Bupati Kukar. Dikatakan Rita, langkah keberhasilan Adipura ini salah satunya setelah membongkar pemukiman Tanjong, menyulap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok menjadi arena bermain semua usia.
Bahkan tadinya pembuangan sampah open dumping tak lagi dilakukan namun sistemnya ditimbun dalam lubang berventilasi. Langkah tersebut, lanjut dia, berlanjut dengan mengolah sampah tersebut menjadi bahan bakar pembangkit listrik. Bahkan mesin pengolah sampah dalam waktu dekat akan didatangkan dari Tiongkok. “Beroperasinya Pasar Mangkurawang dan RSUD AM Parikesit di Tenggarong Seberang juga turut menambah nilai Adipura,” jelasnya.
Sekadar diketahui, Piala Adipura tiba di Tenggarong pukul 13.00 Wita dibawa oleh Rita Widyasari dengan menggunakan helikopter. Saat lepas landas piala tersebut dibawa pasukan pengibar bendera (paskibra) dengan iringan mobil dan club motor.
Setibanya di depan Kantor BPD Kaltim Cabang Tenggarong di Jalan KH Akhmad Mukhsin, Adipura disambut Dara Kukar yang diikuti jajaran pengurus Forum Kabupaten Sehat (FKS) dan diketuai Abrianto Amin, ada pula Camat Tenggarong Mulyadi serta ratusan pasukan kuning serta pelajar yang mengiringi dengan berjalan kaki hingga Pendopo Odah Etam Bupati Kukar. [] RedFj/KP
Serba-Serbi