Infrastruktur Wilayah Terpencil Perlu Difokuskan

Infrastruktur Wilayah Terpencil Perlu Difokuskan

Meski ruas jalan penghubung Tering, Kutai Barat ke Long Bagun, Mahakam Ulu telah tersedia, tetapi kualitasnya memprihatinkan. Saat musim hujan, jalan dipastikan jadi ‘bubur’.

 

PARLEMENTARIA DPRD KALTIM – Mencermati besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun anggaran 2023 yang baru saja disahkan, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Veridiana Huraq Wang mengingatkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dapat lebih maksimal membangun infrastruktur dasar.

Meskipun ia merupakan anggota Badan Anggaran (Banggar), namun dalam beberapa kali rapat pembahasan anggaran diakuinya ia sering absen, sehingga banyak hal di dalam APBD ia belum memahami secara detail item belanja infrastruktur dasar.

“Infrastruktur dasar yang dimaksud di sini antara lain jalan, listrik, air bersih dan juga kebutuhan akan jaringan internet,” katanya saat diwawancara awak media usai mengikuti Rapat Paripurna ke-50, di Lantai 6, Gedung D, Kompleks Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Senin (14/11/2022) malam.

Untuk jaringan internet, Veridiana menilai sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Karena saat ini, kegiatan apa pun sudah serba internet. Ia pun meminta Pemprov Kaltim dapat memprioritaskan membangun infrastruktur telekomunikasi agar menjangkau daerah-daerah terpencil.

Veridiana Huraq Wang

“Seperti di Kabupaten Mahakam Ulu masih banyak masyarakat yang ketinggalan informasi karena banyaknya wilayah yang masih blank spot atau tidak ada sinyal,” kata Ketua Komisi III DPRD Kaltim bidang pembangunan ini memberikan contoh.

Mengenai  pembangunan infrastruktur di wilayah terpencil, juga pernah disampaikan dalam pandangan umum fraksinya terhadap nota penjelasan dan keuangan. Di dalam APBD Kaltim TA 2023 yang telah disahkan, ia berharap belanja kegiatan tersebut tersedia.

“Saya ingin pemerintah segera membangun infrastruktur pendukung jaringan internet di daerah terpencil. Karena saat berada di Long Pahangai, saya sangat kesulitan untuk mendapatkan jaringan internet, sehingga sulit mengakses segala hal, jadi merasa sangat terkurung,” ungkapnya lagi.

Politisi Fraksi PDI-P ini menegaskan, akibat keterbatasan jaringan internet sehingga masyarakat di Kabupaten Mahakam Ulu banyak  kekurangan informasi, akses data, dan lain-lain yang menggunakan fasilitas internet. Sehingga perlu adanya infrastruktur untuk memaksimalkan hal tersebut.

“Mengenai infrastruktur lain seperti  jalan di daerah pelosok juga mesti diperhatikan. Contohnya  ruas jalan rusak dari Kecamatan Long Bagun ke Long Pahangai, sampai saat ini masih belum dilakukan pengerasan,” tuturnya. []

Penulis: Guntur Riyadi
Penyunting : Agus P. Sarjono

Advertorial DPRD Prov. Kalimantan Timur