ADV LIPSUS – Dalam pelaksanaan Internasional Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity (OICCA) yang digelar pada tanggal 7-14 Juli mendatang, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda turut mempersiapkan diri dalam rangka mengampanyekan poin-poin pembangunan, termasuk isu lingkungan dan sosial-keagamaan yang akan dilaksanakan melalui seminar yang digelar di UINSI.
Sebagaimana diketahui, lebih dari seratus orang dari 56 delegasi negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan masuk ke Indonesia dan menyelenggarakan OICCA di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakni di Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda. Selain UINSI, perguruan tinggi lain yang terlibat adalah Universitas Mulawarman, Universitas Balikpapan, dan Institut Teknologi Kalimantan.
Koordinator Humas UINSI Agus Prajitno menerangkan bahwa UINSI turut serta mempersiapkan penyelenggaraan OICCA, di antaranya dengan menyusun rundown acara. “Kita berusaha menyusun kepanitiaan lengkap, mulai dari pengarah sampai ke pengisi acara, menyiapkan rundown acara,” ujar Agus, sapaannya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim yang akan menghadirkan lembaga-lembaga dan organisasi Islam di Kaltim dalam berbagai kegiatan OICCA. “Dari Kemenpora melalui seminar internasional nanti dengan diskusi panel, narasumbernya sudah ditetapkan oleh panitia Kemenpora,” terang Agus.
Di samping penyambutan pada saat acara berlangsung, UINSI Samarinda telah menyiapkan tari-tari persembahan dari mahasiswa UINSI. Tim panitia pusat yang sudah berkunjung ke lokasi UINSI sebanyak tiga kali, untuk mengambil citra dari drone guna menentukan titik-titik pelaksanaan acara. “Kita berbenah secara standarisasi, kelayakannya, kebersihan dan kenyamanan ketika berkunjung, serta semua aplikasi yang akan dilihat dipastikan menyala semua,” terang Agus.
Menurut dia, Rektor UINSI Samarinda Muhamad Ilyasin mengarahkan kunjungan utama di perpustakaan sebagai jantung kampus, dengan artian karya civitas akademik maupun sumber referensi ada di perpustakaan. “Rektor menyambut baik, setelah mengikuti rapat langsung, ini kesempatan bagus, tidak sekedar acara formal untuk menyambut kedatangan delegasi negara OKI, tetapi di samping dari tema Islamic culture yang sedang digodok kerja sama dengan empat universitas,” kata rektor melalui Agus.
Pihaknya berharap, kerja sama pendidikan pasca penyelenggaraan OICCA dapat ditindaklanjuti, seperti program pertukaran mahasiswa dan dosen, program penelitian, atau agenda bersama yang akan difasilitasi oleh negara OKI. “Untuk mengembangkan pendidikan kampus, tidak hanya sebagai penonton, tetapi yang diinginkan tindak lanjut dari kegiatan ini memberikan manfaat. Aktivitas budaya keislaman menjadi sebuah pemikiran yang dikembangkan serta dilestarikan,” tutupnya.
Penulis: Salsabila | Penyunting: Hadi Purnomo