ADV LIPSUS – Masa depan cabang olahraga (cabor) gulat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tampaknya akan semakin lebih baik. Jika saat ini sudah banyak pegulat tangguh Bumi Etam sukses meraih medali emas di kejuaraan level nasional bahkan internasional, maka bibit pegulat yang ada saat ini juga sudah banyak yang berprestasi.
Buktinya adalah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Open Tournament memperebutkan Piala Gubernur Kaltim 2023 yang mempertandingkan kelompok usia 12 hingga 17 tahun. Para gladiator junior utusan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim, sukses mengharumkan nama Kaltim, menjadikan tuan rumah menempati posisi teratas dalam perolehan medali emas.
Torehan para gladiator masa depan Kaltim ini adalah sebanyak dalam medali emas, 11 medali perak dan lima medali perunggu, totalnya 24 medali yang diraih. Itu belum termasuk medali yang berhasil diterima pegulat junior dari kontingen kabupaten/kota di Kaltim. Pegulat asal Kutai Kartanegara dan Paser misalnya, masing-masing sukses mendapat tiga medali emas, Samarinda meraih dua medali emas. Totalnya, 30 medali emas yang diraih para gladiator junior Kaltim.
Di posisi kedua perolehan medali emas adalah tim dari Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (SMANOR) Jawa Timur, dengan lima medali emas, satu medali perak dan enam medali perunggu. “Ini tentu menggembirakan bagi Kaltim,” ujar Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim Rusdiansyah Aras, saat dimintai komentarnya oleh awak media, di sela-sela penutupan Kejurnas yang digelar di Gedung Serbaguna, Kompleks Gelanggang Olahraga Kadrie Oenieng, Jalan KH Wahid Hasyim, Samarinda, Senin (29/05/2023).
Tekad KONI, lanjut dia, tentu saja memberikan dukungan penuh, terutama untuk mendorong para atlet junior tersebut untuk terus berprestasi, menggantikan para seniornya yang sudah berprestasi. “Atlet-atlet muda ini adalah yang akan disiapkan untuk PON 2028 nanti. Kami dorong terus peremajaan atlet ini untuk bisa menggantikan para seniornya,” kata Rusdiansyah Aras.
Rasa optimis masa depan cabor gulat juga disampaikan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PGSI Kaltim Rudiansyah. Ia menyambut baik dan positif kejurnas ini, karena hasil kejurnas merupakan gambaran cikal bakal gulat Kaltim di masa depan, terutama menyongsong PON XXII di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur tahun 2028 mendatang.
“Kami menjaringnya (melalui kejurnas, red). Saya melihat pembinaan di daerah juga sangat bagus. Jadi kami hanya perlu lebih intens lagi dalam pembinaannya,” ujar Keke, sapaan akrab pelatih gulat yang sukses membawa anak asuhnya meraih sejumlah medali emas di ajang South East Asian (SEA) Games Kamboja pada Mei 2023 lalu.
Keke menilai para pegulat pemula ini sangat potensial, dengan pembinaan berkelanjutan, hegemoni Kaltim di cabor gulat akan tetap dapat dipertahankan di masa mendatang. Meski begitu, Keke mengingatkan agar setiap hasil baik yang diraih tak membuat berpuas diri. Terlebih, di usia yang sangat muda, mereka harus dibentengi dan diberikan penyadaran akan kewajibannya sebagai atlet, terus berlatih.
“Ini baru awal. Tantangan ke depan tentu masih sangat berat, yakni membela nama Kaltim di tingkat nasional. Untuk membentengi mereka, kami selalu berusaha melakukan pendekatan kepada atlet dan orang tuanya, supaya tak cepat puas sehingga lupa akan tugasnya sebagai atlet,” kata Keke mengakhiri pembicaraan. []
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Hadi Purnomo