Perbakin Kaltim Sudah Punya Sekolah Khusus Menembak

Perbakin Kaltim Sudah Punya Sekolah Khusus Menembak

ADV LIPSUS – Lebih dahulu ada ketimbang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang dicetuskan mulai tahun 2021 lalu, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah lama memiliki inti program DBON, yakni akademi menembak sejak dini.

Hal tersebut diungkapkan Ahmad Nur Said, pelatih Perbakin Kaltim di sela-sela mengikuti kegiatan Focus Group Discussion Penyusunan Road Map Desain Olahraga Daerah (DOD) Kaltim sebagai implementasi DBON, Selasa (23/05/2023) kemarin.

“Sebelum DBON ada, kita sudah membuat sekolah menembak, khusus anak-anak dari tahun 2019. Sudah bisa kita arahkan menggunakan atau mengoperasikan senjata, tujuannya untuk kami siapkan pada ajang-ajang kejuaraan atau Olimpiade, kejuaraan daerah, kejuaraan nasional,” terang Said, sapaan perwakilan Pengprov Perbakin Kaltim ini, saat diwawancara awak media.

Untuk menembak, lanjut dia, atlet binaannya per bulan dilibatkan kejuaraan, baik secara online maupun virtual. “Saat ini aktif ada empat sekolah, di Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Penajam Paser Utara. Atlet-atlet yang sudah lolos kualifikasi atau lolos seleksi provinsi kita kirim ke Jakarta untuk bergabung dalam binlat,” ungkap Said.

Binlat adalah pembinaan pelatihan yang modelnya hampir serupa dengan pelatihan nasional (pelatnas), di Perbakin istilahnya binlat, bukan pelatnas. “Kami bertahap, ada seleksi sendiri, tidak sama dengan cabang olahraga lain, ini akurasi, ada nilai minimum yang harus dicapai, saat ini ada tujuh atlet yang ada di Senayan. Binlat itu bentuknya sparing partner untuk atlet-atlet nasional di ajang dalam kompetisi nasional,” papar Said.

Harapan Said, yang ada di Kaltim, bisa bersaing dan bisa juga memberikan kontribusi besar, khususnya untuk Merah Putih di ajang-ajang kejuaraan internasional, seperti Olimpiade. “Capaian prestasi yang didapat atlet Perbakin Kaltim, satu-satunya meloloskan atlet satu untuk Olimpiade kemarin. Itu tertingginya dan pertama kali di Indonesia. Untuk PON, terakhir di Papua, kita puasa mendali,” ungkap Said.

Mengenai anggaran pembinaan, lanjut dia, selama ini Perbakin Kaltim mengelola dana secara mandiri dari pengurus Perbakin Kaltim. Pihaknya sudah secara intens berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, dan Tim Koordinasi DBON, tetapi implementasinya belum diterima. “Tapi kami tetap jalan dengan anggaran yang dikelola mandiri dari pengurus pengurus Perbakin dari Kalimantan Timur,” tandas Said. []

Penulis : Hernanda Salsabila Putri | Penyunting : Agus P. Sarjono

Advertorial