KUTAI KARTANEGARA – Sebanyak 60 orang mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Tukang Bangunan Gedung. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Balai Konstruksi Wilayah V Banjarmasin, bertempat di Gedung BPU Kelurahan Melayu, Tenggarong Senin (6/11/2023).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Lurah Melayu Aditiya Rakhman. Pelatihan berlangsung selama 12 hari mulai dari tanggal 6 – 18 November 2023. Pelatihan di bagi dua sesi yakni penyampaian materi dan praktek.
Lurah Melayu Aditiya Rakhman mengatakan kegiatan hari ini Kelurahan Melayu menerima pelatihan dari Balai Jasa Konstruksi V Banjarmasin. Untuk peserta sebelumnya telah direkrut sebagian dari warga Kelurahan Melayu dan beberapa dari Kelurahan Loa Ipuh.
Jadi kegiatan ini sangat bagus, dan dapat menunjang masyarakat yang hanya tau dari praktek saja, tapi di pelatihan ini juga dapat secara teori maupun sacara prakteknya.
“Melalui pelatihan ini mereka juga akan mendapat sertifikat, nanti dalam proses pelibatan masyarakat untuk pembangunan IKN, nanti mereka bisa dilibatkan, karena dengan sertifikat konstruksi yang sudah didapatkan,” ungkapnya.
Dan pelatihan ini sangat bagus, dengan biaya gratis dari balai jasa, Pemerintah Kelurahan memfasilitasi untuk mencari warga yang bisa ikut serta dan ini diharapkan jadi model untuk penguatan masyarakat. Jadi mereka mendapat sertifikat sekaligus membuka lapangan kerja.
Sementara Ketua Panitia Pelatihan dari Balai Konstruksi Wilayah V Banjarmasin Ami Rosadi mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai upaya agar peserta punya sertifikat ada daya saing buat kerja di bidang kontruksi, karena kalau udah punya sertifikat otomatis lebih mudah mereka mencari pekerjaan di bidang kontruksi. Dan penghasilan mereka harusnya lebih tinggi daripada yang tidak punya sertifikat.
Ia menyebut bahwa dalam pelatihan ini ada 5 jabatan tukang yang dilatihkan, yakni untuk tukang pasang bata, tukang plester, tukang cat, tukang besi beton, dan tukang pasang keramik.
“Untuk sertifikasinya nanti peserta akan memilih salah satu bidang itu untuk mendapatkan sertifikatnya. Kalau pelatihannya mereka akan mendapatkan semua diajarkan,” jelasnya.
Untuk jumlah peserta sendiri per kelurahan atau desa itu pesertanya minimal 60 orang yang berasal dari masyarakat sekitar baik yang sudah menguasai tukang maupun bagi pemula yang baru mau belajar, karena kegiatannya selama 12 hari jadi mereka masih bisa dilatih.
“Kita targetkan untuk tahun ini ada sekitar 3.500 lebih peserta yang kita latih, dan sebagian besarnya sudah dilakukan di Kabupaten Kukar. Harapannya setelah mendapatkan pelatihan ini mereka dapat cepat mendapat pekerjaan,” tutupnya.
Penulis : Eko Sulistyo | Penyunting : Nursiah