TERSANGKA Imran alias Monye (18) melakukan pembunuhan terhadap Muntu Karaeng Gading alias Narko (52) karena dirinya tersinggung. Alasan tersebut diungkapkan Monye kepada wartawan di sela menjalani pemeriksaan di Polsek Balikpapan Barat, Selasa (1/7) malam tadi.
Di saat dirinya berada di kios tuak yang ada di daerah Gunung Bugis, dikata-katain kotor oleh korban sehingga dirinya tersinggung. “Saya sakit hati pak, karena saya dikatain sundala sama Muntu saat kami lagi duduk minum di warung tuak,” ungkap Monye.
Dirinya menjelaskan kronologi kejadian berawal saat dirinya berada di kios tuak yang berada di wilayah Gunung Bugis. Dirinya dan Narko bersama teman-teman korban sedang minum tuak. Karena korban sudah mabuk, Monye dikata-katain kotor oleh korban.
“Ketika saya tegur bahwa jangan berkata begitu, dia (Narko, Red) langsung marah dan melompat dari tempat duduknya dan menyerang saya. Ketika itu saya melawan dan kami berkelahi. Karena saya tahu di situ banyak temannya saya lari meninggalkan kios tempat minum itu,” imbuh Monye. Ternyata korban yang sudah berlari duluan masih menunggu Monye di tempat sepi dan ingin memukul dengan besi. Monye melawan dengan badik dan menikam beberapa kali ke tubuh Narko.
“Dia yang duluan memukul saya pak, saya hanya reflek saja dan saya tikam dia dengan badik yang ada terselip di pinggang saya,” aku Monye Setelah kasus itu, Monye melarikan diri ke Sulawesi menuju ke kabupaten Bone. Tetapi sampai di Makassar dirinya kembali terlibat kasus kriminal perkelahian. Monye dituduh mencuri sepeda motor hendak dihajar massa.
“Saya tidak mencuri, karena itu motor saya sendiri. Tapi ada pemuda di sana yang menuduh saya mencuri motornya padahal waktu itu motor saya lebih bagus dari motor yang dituduh saya curi,” jelas Monye.
Karena kondisi terpaksa dirinya yang akan di keroyok oleh warga melawan dan mengeluarkan busur panah yang dibawa dan menembakkan busur dan melukai sesesorang. Sehingga Monye ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Ketika Balikpapan Pos bertanya berapa lama dihukum atas tindakannya di Makassar, dirinya mengatakan dihukum 1 tahun 4 bulan penjara.
“Saya baru bebas terus ditangkap dan dibawa ke Balikpapan atas kasus penikam yang saya lakukan di tahun 2012 yang lalu,” tutur Monye. Dia mengaku sudah memiliki istri dan seorang anak perempuan yang tinggal di Sulawesi.
“Saya menyesal pak atas semua perbuatan yang pernah saya lakukan dan saya juga mohon maaf kepada keluarga korban khususnya terhadap istri dan anak saya yang ada di kampung,” pungkas Imran sambil meneteskan air mata. [] RedFj/BP