OTTAWA – Seorang remaja, De-Zoysa, berusia 19 tahun didakwa membunuh enam orang termasuk empat anak-anak, yang termuda berusia kurang dari tiga bulan di dalam sebuah townhouse di pinggiran Ottawa, kota terbesar keempat di Kanada, ibu kota Kanada, Provinsi (Prov.) Ontario, pada hari Kamis (07/03/2024). Febrio De-Zoysa, didakwa dengan enam dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu dakwaan percobaan pembunuhan.
Polisi mengatakan dia adalah warga negara Sri Lanka, negara pulau di pesisir tenggara India, yang diyakini berada di Kanada sebagai pelajar. “Para korban, adalah seorang ibu, empat anaknya dan seorang kenalan keluarga, adalah pendatang baru di Kanada dan berasal dari Sri Lanka,” kata laporan kepolisian setempat, pada hari Jumat (08/03/2024).
Polisi mengonfirmasi bahwa pembunuhan tersebut dianggap sebagai pembunuhan massal terburuk dalam sejarah kota itu. Dalam wawancara, polisi awalnya menyebut insiden tersebut sebagai penembakan massal, namun ternyata tidak. “Sebuah senjata tajam digunakan oleh si pembunuh,” ujar polisi.
Polisi mengatakan De-Zoysa juga merupakan kenalan keluarga tersebut dan tinggal di rumah tersebut pada saat pembunuhan terjadi. Dia ditangkap sekitar 15 kilometer (km) selatan pusat kota Ottawa, kata laporan itu. Komisi Tinggi Sri Lanka telah diberitahu oleh polisi Ottawa bahwa keenam korban adalah warga negara Sri Lanka dan membantu polisi memberi tahu keluarga terdekat De-Zoysa di Sri Lanka .
Polisi telah mengidentifikasi para korban sebagai berikut:
- Darshani Banbaranayake Gama Walwwe Darshani Dilanthika Ekanyake, ibu berusia 35 tahun.
- Inuka Wickramasinghe, anak laki-laki berusia 7 tahun.
- Ashwini Wickramasinghe, putri berusia 4 tahun.
- Rinyana Wickramasinghe, putri berusia 2 tahun.
- Kelly Wickramasinghe, bayi perempuan berusia 2 1/2 bulan.
- Korban keenam, Amarakoonmubiayansela Ge Gamini Amarakoon, 40 tahun. []
Redaksi02