Gagal ke Senayan Lagi: Profil Johan Budi

Gagal ke Senayan Lagi: Profil Johan Budi

JAKARTA – Rekapitulasi penghitungan suara pemilihan legislatif Pemilu 2024 di wilayah Jawa Timur telah dirampungkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, (13/03/2024). Hasilnya, sejumlah incumbent terempas dari Senayan, salah satunya Johan Budi Sapto Pribowo di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VII. Ia dipastikan gagal kembali menduduki kursi parlemen.

Johan Budi lahir di Mojokerto pada 29 Januari 1966. Johan Budi salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dulu kondang namanya sebagai juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sarjana Teknis Gas Universitas Indonesia itu pernah bekerja di berbagai bidang, salah satunya jurnalis dan staf khusus presiden.

Karier Johan Budi

1. Peneliti Lembaga Minyak dan Gas Bumi

Dikutip dari situs web DPR, Johan pernah menjadi bagian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi pada 1993-1995.

2. Jurnalis

Sejak 1995 hingga 2005, Johan menekuni kariernya sebagai sebagai jurnalis. Johan pernah menjadi reporter dan editor Forum Keadilan dari 1995 hingga 1999. Pada 1999 hingga 2005, Johan Budi bekerja di Tempo. Selepas dari Tempo, Johan Budi tidak lagi berkarier sebagai jurnalis.

3. KPK

Dikutip dari Antara, Johan Budi memulai kariernya di KPK pada 2005. Waktu itu di Direktorat Pendidikan dan Layanan Masyarakat KPK, kemudian menjabat sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK pada 2009 sebagai juru bicara.

Johan telah menjadi Juru Bicara KPK sejak tahun 2006, tiga tahun setelah KPK didirikan pada Desember 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Dia juga pernah menjabat sebagai Juru Bicara dan Direktur Pendidikan dan Layanan Masyarakat KPK pada 2008-2009. Pada 2009 Johan menjabat sebagai Kepala Biro Humas KPK.

4. Staf Khusus Kepresidenan

Pada 12 Januari 2016, Johan Budi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjadi Staf Khusus Presiden. Pemilihan Johan Budi sebagai Staf Khusus Presiden, karena pengalamannya. Penunjukan Johan Budi membuat Jokowi emiliki empat staf khusus. Tiga orang lain yang menjabat sebagai staf khusus, yaitu Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, dan Lenis Kogoya.

5. Anggota DPR

Johan Budi masuk politik bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Ia ikut dalam Pemilihan Legislatif pada 2019. Ia mengundurkan diri dari Staf Khusus Presiden, karena melanjutkan kariernya sebagai anggota DPR.(18/03/2024). []

Redaksi08

Berita Lainnya Nasional